Respons Keras KASAD Maruli Soal Kritik Kenaikan Pangkat Teddy: 'Siapa yang Komplain?'

Reporter: kholid |

Editor: Novis |

Kamis , 13 Mar 2025 - 11:37

Jenderal TNI Maruli Simanjuntak merespons polemik kenaikan pangkat Letkol Teddy, menegaskan keputusan Panglima TNI bersifat mutlak dan profesional. Foto: istimewa--

OKU TIMUR, SUMATERAEKSPRES.ID – Kenaikan pangkat Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya dari Mayor menjadi Letnan Kolonel (Letkol) menimbulkan berbagai tanggapan di tengah masyarakat.

Polemik ini akhirnya mendapat respons langsung dari Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak MSc.

Maruli menegaskan bahwa keputusan kenaikan pangkat Teddy merupakan wewenang penuh Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto.

Ia menilai, selama seseorang dianggap mampu membantu dan mengoordinasikan tugas dengan baik, maka pemberian pangkat yang lebih tinggi bukanlah suatu kesalahan.

“Ada orang yang sudah dipercaya Presiden untuk membantu dan mengoordinasikan tugas-tugas tertentu. Jika diberikan pangkat lebih tinggi, apa salahnya?” ujar Maruli saat kunjungan di Puslatpur Kodiklatad Martapura, Rabu 12 Maret 2025.

Lebih lanjut, Maruli menanggapi adanya keluhan dari pihak tertentu yang merasa ada prajurit lain yang lebih layak mendapatkan kenaikan pangkat, terutama mereka yang bertugas di daerah konflik seperti Papua.

Namun, ia menegaskan bahwa tidak semua yang bertugas di Papua benar-benar terlibat dalam pertempuran langsung.

“Berapa banyak sebenarnya prajurit yang benar-benar bertempur di Papua? Yang benar-benar bertugas di daerah pertempuran mungkin tidak sampai lima persen. Selebihnya ada di wilayah pinggiran, saya tahu betul,” tegasnya.

Maruli pun menyatakan ingin mengetahui siapa sosok prajurit yang mengeluhkan kenaikan pangkat Teddy. Baginya, mereka yang sering mengkritik justru belum tentu pernah mengalami pertempuran langsung.

“Saya ingin tahu siapa yang komplain. Betulkah dia pernah bertempur? Coba cek, benar-benar pernah perang atau tidak,” ujar mantan Pangkostrad itu.

respons keras kasad maruli soal kritik kenaikan pangkat teddy: 'siapa yang komplain?'                            oku timur, sumateraekspres.id – kenaikan pangkat sekretaris kabinet (seskab) teddy indra wijaya dari mayor menjadi letnan kolonel (letkol) menimbulkan berbagai tanggapan di tengah masyarakat.
polemik ini akhirnya mendapat respons langsung dari kepala staf angkatan darat (kasad), jenderal tni maruli simanjuntak msc.
maruli menegaskan bahwa keputusan kenaikan pangkat teddy merupakan wewenang penuh panglima tni, jenderal tni agus subiyanto.
ia menilai, selama seseorang dianggap mampu membantu dan mengoordinasikan tugas dengan baik, maka pemberian pangkat yang lebih tinggi bukanlah suatu kesalahan.
baca juga:fakta erdogan keluar ruangan saat ktt d-8, penjelasan mayor teddy mengungkap kebenaran
baca juga:diigendong mayor teddy, gibran: semalem mimpi apa digendong mayted
“ada orang yang sudah dipercaya presiden untuk membantu dan mengoordinasikan tugas-tugas tertentu. jika diberikan pangkat lebih tinggi, apa salahnya?” ujar maruli saat kunjungan di puslatpur kodiklatad martapura, rabu 12 maret 2025.
lebih lanjut, maruli menanggapi adanya keluhan dari pihak tertentu yang merasa ada prajurit lain yang lebih layak mendapatkan kenaikan pangkat, terutama mereka yang bertugas di daerah konflik seperti papua. 
namun, ia menegaskan bahwa tidak semua yang bertugas di papua benar-benar terlibat dalam pertempuran langsung.
“berapa banyak sebenarnya prajurit yang benar-benar bertempur di papua? yang benar-benar bertugas di daerah pertempuran mungkin tidak sampai lima persen. selebihnya ada di wilayah pinggiran, saya tahu betul,” tegasnya.
maruli pun menyatakan ingin mengetahui siapa sosok prajurit yang mengeluhkan kenaikan pangkat teddy. baginya, mereka yang sering mengkritik justru belum tentu pernah mengalami pertempuran langsung.
baca juga:kocak, arya saloka parodikan mayor teddy
baca juga:viral aksi sigap mayor teddy bantu pendukung-gibran yang pingsan di gbk, tuai pujian warganet
“saya ingin tahu siapa yang komplain. betulkah dia pernah bertempur? coba cek, benar-benar pernah perang atau tidak,” ujar mantan pangkostrad itu.
ia juga menegaskan bahwa keputusan panglima tni tidak seharusnya terus-menerus dipertanyakan atau diintervensi.
“biasanya yang tidak pernah merasakan perang justru paling banyak berkomentar. kenaikan pangkat itu adalah kewenangan panglima tni. masa kita mau diintervensi terus” tuturnya.
maruli memastikan bahwa jajaran tni sudah bekerja secara profesional dan mengikuti keputusan yang telah ditetapkan.
“kami bekerja dengan baik, profesional. jika sudah ada keputusan, ya kami ikut. itu hak kami,” pungkasnya.