https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Tuan Umar Menyebarkan Islam ke Daerah Uluan

HAUL : Jemaah merayakan haul Sayyid Umar Baginda Sari ke-425 dan KH Bahri bin Pandak Tauhid ke-27 di Desa Tanjung Atap, Tanjung Batu, Ogan Ilir. Keduanya merupakan ulama penyebar agama Islam pertama kali di wilayah Sumsel, khususnya di daerah uluan. FOTO --

OGAN ILIR, SUMATERAEKSPRES.ID - Sudah menjadi tradisi bagi warga Desa Tanjung Atap, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir. Setiap tahunnya, kedatangan ratusan orang jemaah dari berbagai wilayah di Sumatera Selatan (Sumsel).

Seperti tahun 2025 ini, jemaah kembali berkunjung ke desa ini untuk memperingati haul Sayyid Umar Baginda Sari ke-425 dan KH Bahri bin Pandak Tauhid ke-27. 

BACA JUGA:Palembang Bersiap Gelar Haul Akbar Kiai Marogan ke-124, Bidik 5.000 Umat Islam Indonesia hingga Mancanegara

BACA JUGA:Hadirkan Cucu Syekh Abdul Qodir Al-Jailani, Puncak Perayaan Haul Ki Marogan ke 124

Kepala Desa Tanjung Atap, Firmansyah mengatakan, peringatan haul Sayyid Umar Baginda Sari dan KH Bahri bin Pandak Tauhid ini sudah menjadi agenda tahunan di Desa Tanjung Atap.

"Menurut sejarah, sejak zaman dahulu Sayyid Umar Baginda Sari dikenal khususnya oleh penduduk Tanjung Atap sebagai ulama penyebar agama Islam pertama kali di wilayah Sumatera Selatan," ujarnya. 

Kisahnya sudah ada sejak abad ke15 masehi, saat perkembangan agama Islam mulai marak di Sumatera Selatan. Ditandai berdirinya pemerintahan bercorak Islam di Palembang.

Kegiatan keislaman saat itu mulai banyak dilaksanakan seperti halnya di Ogan Ilir. Pada mulanya, Sayyid Umar Baginda Sari atau dahulunya dikenal dengan nama Tuan Umar Baginda Saleh (1575-1600).

Kata “Sari” menunjukkan gelar raja. Sayyid Umar Baginda Sari selain sebagai ulama, juga ahli dalam dunia politik dan pemerintahan. 

Ia menyebarkan agama Islam di daerah Uluan Palembang, yaitu di daerah Marga Madang Suku Satu. Kemudian menetap untuk pertama kalinya di Dusun Mendayun.

Kemudian, Tuan Umar menempuh perjalanan perairan dari Ogan Komering Ulu, melalui Sungai Komering (Tanjung Lubuk), Sungai Ogan (Tanjung Raja), Talang Balai, Lintang dan berakhir di Desa Tanjung Atap. Selama hidupnya, tuan Umar menyiarkan agama Islam di Desa Tanjung Atap hingga akhirnya wafat. 

Pada awalnya, perjalanan Sayyid Umar tergolong tidak mudah dalam menyebarkan ajaran Islam di Tanjung Atap. Karena sering mendapat penolakan bahkan perlawanan dari sebagian penduduk yang masih berpikiran primitif.

"Meski begitu, lambat laun dengan usaha, kebijaksanaan dan kesabarannya, akhirnya banyak masyarakat bahkan di Ogan Ilir ini mulai menaruh kepercayaan terhadap ajaran Islam yang dibawanya," jelasnya. 

Begitu juga KH Bahri bin Pandak Tauhid, merupakan seorang ulama dan waliyullah yang pernah dimiliki masyarakat Sumatera Selatan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan