Polisi Tangkap 4 Pelaku Pencurian Buah Sawit di Rambutan

Reporter: Akda |

Editor: Irwansyah |

Selasa , 11 Feb 2025 - 16:46

Empat pelaku pencurian buah sawit di Rambutan berhasil diamankan polisi, satu pelaku masih dalam pengejaran. Barang bukti diamankan, pelaku terancam hukuman 7 tahun penjara. Foto:Ist/Sumateraekspres.id --

SUMATERAEKSPRES.ID – Tim Buser Polsek Rambutan berhasil menangkap empat orang pelaku spesialis pencurian buah sawit yang kerap meresahkan warga.

Penangkapan tersebut dilakukan setelah pihak kepolisian menerima laporan dari salah seorang kepala desa (Kades) setempat, yang mengungkapkan bahwa sering terjadi aksi pencurian sawit di wilayahnya.

Kapolsek Rambutan, AKP Ledi, menjelaskan bahwa aksi pencurian ini terbongkar setelah laporan warga yang mengindikasikan adanya pelaku yang mencuri buah sawit yang belum dipanen.

"Setelah menerima informasi, kami langsung menuju lokasi dan berhasil menangkap empat pelaku dari lima orang yang terlibat.

Satu pelaku lainnya berhasil kabur dan sedang kami buru," ungkap AKP Ledi pada Selasa (11/2/2025).

Selain menangkap para pelaku, polisi juga berhasil mengamankan barang bukti berupa 30 janjang buah sawit, satu kapal ketek, satu tojok, dan satu ergek.

"Pelaku akan dikenakan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman penjara maksimal tujuh tahun," tegas Kapolsek.

Salah seorang pelapor, Alpino (41), mengatakan bahwa kehilangan buah sawit sudah sering dilaporkan oleh warganya, dan setelah melakukan penyelidikan, mereka menemukan pelaku sedang melakukan aksi pencurian dengan cara menyodok buah sawit yang masih menempel di pohon.

Edi, salah satu pelaku yang berhasil diamankan, mengaku bahwa aksi pencurian ini baru pertama kali dilakukannya.

polisi tangkap 4 pelaku pencurian buah sawit di rambutan                            sumateraekspres.id – tim buser polsek rambutan berhasil menangkap empat orang pelaku spesialis pencurian buah sawit yang kerap meresahkan warga.
penangkapan tersebut dilakukan setelah pihak kepolisian menerima laporan dari salah seorang kepala desa (kades) setempat, yang mengungkapkan bahwa sering terjadi aksi pencurian sawit di wilayahnya.
kapolsek rambutan, akp ledi, menjelaskan bahwa aksi pencurian ini terbongkar setelah laporan warga yang mengindikasikan adanya pelaku yang mencuri buah sawit yang belum dipanen.
baca juga:butuh dana mendesak? dompet kilat solusinya, tanpa ribet!
baca juga:fotografi level dewa! nokia moonwalker 5g bikin kamu serasa punya kamera dslr!
"setelah menerima informasi, kami langsung menuju lokasi dan berhasil menangkap empat pelaku dari lima orang yang terlibat.
satu pelaku lainnya berhasil kabur dan sedang kami buru," ungkap akp ledi pada selasa (11/2/2025).
selain menangkap para pelaku, polisi juga berhasil mengamankan barang bukti berupa 30 janjang buah sawit, satu kapal ketek, satu tojok, dan satu ergek.
baca juga:tercatat 598.558 lulusan ppg guru tertentu bakal terima tunjangan sertifikasi 2025: ini rinciannya
baca juga:nokia moonwalker dan g42 5g: spek dewa, harga bersahabat!
"pelaku akan dikenakan pasal 363 kuhp tentang pencurian dengan ancaman hukuman penjara maksimal tujuh tahun," tegas kapolsek.
salah seorang pelapor, alpino (41), mengatakan bahwa kehilangan buah sawit sudah sering dilaporkan oleh warganya, dan setelah melakukan penyelidikan, mereka menemukan pelaku sedang melakukan aksi pencurian dengan cara menyodok buah sawit yang masih menempel di pohon.
edi, salah satu pelaku yang berhasil diamankan, mengaku bahwa aksi pencurian ini baru pertama kali dilakukannya. 
baca juga:jangan sampai kecolongan! 3 kebiasaan ini bisa bikin data anda bocor
baca juga:laga hidup mati city vs real madrid, pertaruhan menuju babak 16 besar liga champions
"kami rencanakan untuk menjual sawit yang dicuri kepada pengepul seharga rp 1500 per kilogram, jika dijual semua bisa mencapai rp 1,5 juta. uang tersebut untuk kebutuhan sehari-hari," kata edi.
keempat pelaku yang ditangkap pada minggu (9/2/2025) sekitar pukul 00.30 adalah edi (52), warga desa tanjung kerang, doni damara (20), warga desa plajau, riamon (30), warga desa tanah lembah, dan herisko (24), warga desa tanjung kerang, banyuasin.