Pengumuman! Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Mulai 10 Februari, Kuota 30 Orang Per Hari, Ini Cara Daftarnya!

Reporter: Novis |

Editor: Novis |

Sabtu , 08 Feb 2025 - 08:13

OFFLINE: Kemenkes siapkan pendaftaran offline cek kesehatan gratis di puskesmas. Foto: healthy--

SUMATERAEKSPRES.ID – Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI akan melaksanakan program cek kesehatan gratis di seluruh puskesmas mulai 10 Februari 2025.

Untuk menghindari antrean panjang, kuota peserta dibatasi maksimal 30 orang per hari di setiap puskesmas.

Menurut Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes RI, Maria Endang Sumiwi, sistem pendaftaran digital melalui aplikasi SATUSEHAT Mobile diterapkan untuk memastikan kelancaran layanan.

"Kami menetapkan kuota maksimal 30 orang per hari agar layanan tetap optimal," ungkapnya dalam konferensi pers pada Jumat (7/2/2025).

Sistem Pendaftaran dan Ketersediaan Akses Internet

Peserta yang telah mendaftar dapat melihat nomor antrean dan jadwal pemeriksaan melalui aplikasi SATUSEHAT Mobile.

Namun, tidak semua puskesmas telah terintegrasi dengan sistem ini. Untuk wilayah yang memiliki keterbatasan akses internet, pendaftaran dilakukan secara manual.

Chief of Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes RI, Setiaji, menyatakan pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk meningkatkan akses internet di beberapa daerah.

"Saat ini ada sekitar 400 puskesmas yang akan kami dukung, termasuk enam puskesmas di Kalimantan Timur yang masih mengalami keterbatasan akses internet," jelasnya.

Meskipun sistem digital menjadi prioritas, puskesmas yang belum memiliki infrastruktur memadai tetap melayani peserta dengan sistem manual, dengan data yang nantinya akan diinput ke dalam sistem pusat.

pengumuman! cek kesehatan gratis di puskesmas mulai 10 februari, kuota 30 orang per hari, ini cara daftarnya!                            sumateraekspres.id – pemerintah melalui kementerian kesehatan ri akan melaksanakan program cek kesehatan gratis di seluruh puskesmas mulai 10 februari 2025.
untuk menghindari antrean panjang, kuota peserta dibatasi maksimal 30 orang per hari di setiap puskesmas.
menurut direktur jenderal kesehatan primer dan komunitas kemenkes ri, maria endang sumiwi, sistem pendaftaran digital melalui aplikasi satusehat mobile diterapkan untuk memastikan kelancaran layanan.
"kami menetapkan kuota maksimal 30 orang per hari agar layanan tetap optimal," ungkapnya dalam konferensi pers pada jumat (7/2/2025).
baca juga:periksa kesehatan gratis, paling telat 1 bulan setelah hut, kemenkes sudah keluarkan juknis
baca juga:kemenkes sebut lebih dari 40% air isi ulang mengandung e. coli, risiko stunting & diare meningkat, kok bisa?
sistem pendaftaran dan ketersediaan akses internet
peserta yang telah mendaftar dapat melihat nomor antrean dan jadwal pemeriksaan melalui aplikasi satusehat mobile.
namun, tidak semua puskesmas telah terintegrasi dengan sistem ini. untuk wilayah yang memiliki keterbatasan akses internet, pendaftaran dilakukan secara manual.
chief of digital transformation office (dto) kemenkes ri, setiaji, menyatakan pihaknya bekerja sama dengan kementerian komunikasi dan digital (komdigi) untuk meningkatkan akses internet di beberapa daerah.
"saat ini ada sekitar 400 puskesmas yang akan kami dukung, termasuk enam puskesmas di kalimantan timur yang masih mengalami keterbatasan akses internet," jelasnya.
baca juga:maksimalkan sanitasi sehat, muba raih stbm award dari kemenkes
baca juga:kemenkes minta masyarakat rutin cek gula darah untuk cegah diabetes
meskipun sistem digital menjadi prioritas, puskesmas yang belum memiliki infrastruktur memadai tetap melayani peserta dengan sistem manual, dengan data yang nantinya akan diinput ke dalam sistem pusat.
ekspansi program di bulan juli untuk anak sekolah
program ini tidak hanya ditujukan bagi masyarakat umum, tetapi juga akan diperluas ke kelompok anak-anak mulai juli 2025, bersamaan dengan jadwal masuk sekolah.
cek kesehatan gratis ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan deteksi dini berbagai penyakit dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara keseluruhan.