https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Dana Pembelian Disiapkan Pusat, Bulog Sumsel Maksimalkan Penyerapan

PANEN: Petani di Lahat mengumpulkan gabah hasil panen untuk kemudian dijual.-foto: ist-

SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID - Bulog memastikan melakukan penyerapan gabah dan beras petani sesuai dengan ketentuan harga pembelian pemerintah (HPP) yang baru. Untuk gabah kering panen (GKP) di tingkat petani dihargai Rp6.500/kg. Sedangkan HPP GKP di penggilingan Rp8.000/kg.

Untuk HPP GKP di Gudang Bulog Rp8.200/kg dan HPP beras di Gudang Bulog Rp12.000/kg. "Kita membeli beras tahun ini sudah dengan HPP baru," tegas Kacab Bulog OKU, Dr Julkhaidar, Minggu (2/2). Target pihaknya, tahun ini menyerap 116 ribu ton.

Dijelaskannya, Bulog OKU akan membeli atau menyerap GKP dan gabah kering giling (GKG) dari petani secara maksimal. "Untuk pembelian ini sesuai dengan kondisi kualitas beras," ujarnya.

Diperkirakan untuk panen raya di Belitang akan mulai akhir Februari. Saat itulah, waktu yang tepat bagi Bulog untuk melakukan penyerapan. Sebelumnya, Pemimpin Wilayah Bulog Sumsel-Babel, Elis Nurhayati, menyebut pihaknya akan menyerap secara maksimal gabah hasil panen dari petani.

Terkait anggaran, Elis menekankan pihaknya sifatnya melakukan penyerapan. “Seluruh dana penyerapan gabah telah disiapkan dari pusat," sebutnya. Ada pun untuk target serapan gabah di Sumsel juga masih menunggu arahan pusat. Menyesuaikan dengan hasil yang ada. “Target penyerapan dipastikan meningkat. Berkaca dari tahun lalu, realisasi penyerapan lebih dari 100 persen,” ucapnya.

BACA JUGA:Gabah Rp6.500 per Kg Wajib Diserap Bulog dan Swasta Tanpa Syarat, Pemerintah Cabut Ketentuan Rafaksi HPP

BACA JUGA:Bulog Sebut Tinggal Bayar, Diwajibkan Beli Rp6.500 per Kg untuk Semua Jenis Gabah

Dia merincikan, target beras PSO (public service obligation) naik tiga kali lipat pada tahun ini atau setara 100 ribu ton. Sementara pada 2024 lalu PSO sebesar 30 ribu ton dengan realisasi 31.440 ton atau tercapai 104,8 persen.

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan, berbagai instrumen kebijakan akan diterapkan untuk mendorong optimalnya serapan gabah oleh Perum Bulog. 

"Dengan target 3 juta ton setara beras ini, kita bekali dengan instrumen kebijakan harga, sehingga menjadi pedoman bagi Bulog," jelas dia. Harga GKP Rp6.500 per kg bertujuan untuk melindungi petani sebagai elemen strategis dalam mendorong percepatan swasembada pangan. 

“Selain itu, untuk kualitas beras derajat sosohnya kita turunkan menjadi 95 persen,” imbuhnya. Berdasarkan data Bulog yang dihimpun NFA, per 30 Januari 2025, realisasi pengadaan setara beras yang bersumber dari produksi dalam negeri telah sampai di angka 8.920 ton. Dengan itu, total stok beras yang dikelola Bulog se-Indonesia mencapai 1,964 juta ton.

BACA JUGA:Bulog Lahat Siapkan Stok Pangan untuk Hadapi Bencana dan Jaga Stabilitas Harga

BACA JUGA:Bulog Diminta Perkuat Jaringan di Banyuasin untuk Swasembada Pangan

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), proyeksi panen pada Januari dan Februari masing-masing 1,31 juta ton beras dan 2,08 juta ton beras. Sedangkan di Maret nanti diperkirakan melonjak menjadi 5,20 juta ton beras. Sehingga beras masih akan surplus seiring musim panen raya di April dan Mei. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan