https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Kenaikan HPP Tidak Berdampak Signifikan pada Petani di Lubuklinggau dan Sekitarnya

Kenaikan HPP gabah tak berdampak besar pada petani Lubuklinggau, mereka lebih memilih menjual beras langsung ke penggilingan. Foto:Izul/Sumateraekspres.id--

LUBUKLINGGAU, SUMATERAEKSPRES.ID – Kenaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) yang baru-baru ini diumumkan, tidak memberi dampak signifikan terhadap petani di wilayah Mura-Lubuklinggau dan Muratara (MLM).

Hal ini dikarenakan mayoritas petani lebih memilih menjual hasil pertanian mereka dalam bentuk beras ketimbang gabah kering.

Stiawan, seorang petani di Kota Lubuklinggau, menjelaskan pada Kamis (30/1) bahwa harga beras di pasar saat ini cukup stabil, dengan harga jual beras petani mencapai sekitar Rp11.000 per kilogram.

BACA JUGA:Dua Pria Diduga Kena Begal Bersenpi di Kayuagung, Motor Kawasaki Ninja Dibawa Kabur

BACA JUGA: Satres Narkoba Polrestabes Palembang Ungkap Jaringan Riau, Tangkap Pengedar 3,17 Kg Sabu

Ia menambahkan, sangat jarang bagi petani untuk menjual gabah kering, karena harga gabah jauh lebih rendah dibandingkan harga beras.

"Kami petani lebih sering menjual beras daripada gabah kering, karena jika menjual gabah kering kami akan merugi," ujarnya.

Stiawan juga menjelaskan bahwa penggilingan gabah kering akan menyebabkan penyusutan sekitar 30%, sehingga petani memilih untuk menjual beras langsung.

BACA JUGA:Banjir Saliwat di Muratara: Arus Sungai Rawas Deras, Infrastruktur Terancam Longsor

BACA JUGA:BMKG Peringatkan Cuaca Buruk di Sumsel 32 Januari 2025,  OKU Raya dan OKI Siaga Hujan Lebat

Menurut Stiawan, sebagian besar petani lebih suka menjual beras mereka ke penggilingan padi yang bekerja sama dengan Bulog, daripada menjual langsung ke Bulog.

"Penggilingan padi biasanya bekerja dengan Bulog, jadi hasil beras yang kami jual di sana akhirnya juga akan diserap oleh Bulog," katanya.

Meski demikian, Stiawan mengungkapkan bahwa di penggilingan padi sering terjadi praktik kecurangan yang terkait dengan proses penggilingan, bukan masalah harga.

BACA JUGA:Terminal Tipe A Kayuagung Makin Terbengkalai, Bus Sepi Masuk, Penumpang Enggan Singgah

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan