Sumatera Ekspres | Baca Koran Sumeks Online | Koran Sumeks Hari ini | SUMATERAEKSPRES.ID - SUMATERAEKSPRES.ID Koran Sumeks Hari ini - Berita Terhangat - Berita Terbaru - Berita Online - Koran Sumatera Ekspres

https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mitsubishi baru

Sambut Imlek dengan Penuh Sukacita, Hormati Orang Tua dan Leluhur dengan Tradisi Nilai-Nilai Luhur

MERIAHKAN IMLEK: Salah satu atraksi seni Barongsai di PS Mal belum lama ini, dalam rangka memeriahkan jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili/2025 Masehi. FOTO: KRIS SAMIAJI/SUMEKS--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID -  Semua warga Tionghoa di seluruh dunia, bersukacita menyambut Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili, yang jatuh pada 29 Januari 2025.

Termasuk di Indonesia. Mempercantik rumah dengan memasang ornamen khas Imlek, dan berkumpul bersama keluarga tercinta.

BACA JUGA:Pernak-pernik Khas Imlek, Harus Ada di Rumah Nih!

BACA JUGA:Ini Dia 7 Rekomendasi untuk Mempercantik Rumah Selama Imlek

“Bagi masyarakat Tionghoa, Imlek adalah perayaan atau tradisi menyambut tahun baru penanggalan lunar,” kata tokoh masyarakat Tionghoa Sumsel, Drs Darwis Hidayat, mengawali perbincangan dengan Sumatera Ekspres, belum lama ini.

Katanya, di Tiongkok,  terdiri dari 4 musim. Yaitu, musim kemarau, musim gugur, musim dingin dan musim semi. M

usim semi sendiri pertanda berakhirnya musim dingin, seiring pergantian tahun. Pergantian musim dingin ke musim semi, sekaligus juga ada pergantian tahun.

“Perayaan ganti tahun dan musim semi dikenal dengan Imlek, yang selalu dirayakan dengan penuh sukacita,” terangnya. 

Masyarakat Tionghoa merayakannya dengan membeli baju baru berwarna merah, dan tradisi memberikan angpau atau bingkisan ke keluarga. 

Kata Darwis, sebenarnya masih ada beberapa makna yang sangat penting dari nilai-nilai yang terkandung dari perayaan Imlek.

“Sayangnya sekarang ini tidak banyak diketahui oleh generasi muda. Ada beberapa nilai luhur yang terdapat pada perayaan Imlek,” ungkapnya.

Nilai luhur pertama, menghormati orangtua dan leluhur atau keluarga yang sudah meninggal dunia. Pada momen tersebut, warga Tionghoa dimanapun dia berada akan pulang kampung dan ke rumah orangtuanya.

“Mereka yang merantau di luar kota atau luar negeri pun, akan mengusahakan supaya dapat pulang kampung,” tegasnya. 

Setelah pulang kampung, mereka akan segera bersilahturahmi ke rumah orang tua, ataupun orang yang dituakan sebagai bentuk bakti.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan