Sambut Imlek dengan Penuh Sukacita, Hormati Orang Tua dan Leluhur dengan Tradisi Nilai-Nilai Luhur
MERIAHKAN IMLEK: Salah satu atraksi seni Barongsai di PS Mal belum lama ini, dalam rangka memeriahkan jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili/2025 Masehi. FOTO: KRIS SAMIAJI/SUMEKS--
Pedagang tersebut merasa bahwa mimpi itu adalah petunjuk. Sehingga dia memutuskan untuk membangun kelenteng sebagai bentuk penghormatan dan juga rasa terima kasih kepada Dewi Kwan Im.
“Setelah kelenteng selesai dibangun, pedagang tersebut mengalami keberuntungan besar dalam usahanya.Sehingga kelenteng tersebut menjadi tempat yang dihormati oleh komunitas Tionghoa setempat,” jelas Chandra Husein.
Legenda lain, menceritakan tentang seorang nelayan yang tersesat di laut dan berdoa kepada Dewi Kwan Im untuk keselamatan. Setelah berdoa, dia melihat cahaya terang yang membimbingnya kembali ke daratan.
Sebagai tanda terima kasih, nelayan itu lalu mendirikan sebuah altar kecil di tempat yang sekarang menjadi Kelenteng Chandra Nadi. “Altar tersebut kemudian berkembang menjadi kelenteng yang kita kenal hari ini,” tuturnya.
Kelenteng Chandra Nadi, menjadi pusat berbagai kegiatan budaya dan keagamaan yang penting bagi komunitas Tionghoa di Palembang.
Mulai dari Imlek, Cap Go Meh, Festival Dewi Kwan Im, juga sembahyang leluhur. "Terkadang juga tempat kita melakukan kegiatan bakti sosial bagi warga kurang mampu, yang tinggal di sekitar kelenteng," tegasnya.
Dengan sejarah panjang dan keindahannya, Kelenteng Dewi Kwan Im ini kerap menjadi tujuan para wisatawan yang berkunjung ke Palembang. Fasilitas yang ada di kelenteng ini, areal parkir yang luas, toilet, dan juga toko oleh-oleh.
BACA JUGA:Apa Saja Pernak-Pernik Imlek?
BACA JUGA:Usung Keberuntungan dan Kebersamaan, Hotel Santika Lahat Rayakan Imlek
Pengunjung dapat menikmati keindahan arsitektur tradisional Tionghoa. dengan ornamen-ornamen khas yang menghiasi bangunan.
"Wisatawan lokal, nasional hingga mancanegara yang datang berkunjung, semuanya terkesan dengan arsitektur dan keindahan serta akulturasi budaya yang ada,” ucapnya bangga. (afi/air)
