Kasus Pembakaran Anak, Alasan Sering Mencuri Uang Jadi Pemicu Kekerasan

Reporter: Gite |

Editor: Irwansyah |

Senin , 20 Jan 2025 - 18:30

Seorang ayah di Muara Enim membakar anak kandungnya akibat tuduhan mencuri uang, mengakibatkan luka bakar serius pada sang anak. Proses hukum kini sedang berlangsung. Foto:Gite/Sumateraekspres.id--

MUARA ENIM, SUMATERAEKSPRES.ID – Alimun Jaya (36) diduga membakar anak kandungnya, PA (16), akibat kecurigaan atas pencurian uang yang sering dilakukan oleh sang anak.

Insiden tragis ini terjadi pada Jumat, 17 Januari 2025, di Desa Prabumenang, Kecamatan Lubai Ulu. Saat ini, PA yang menderita luka bakar 30 persen masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit DKT Baturaja.

Dalam keterangan pers yang disampaikan oleh Polres Muara Enim, Kasat Reskrim AKP Darmanson, didampingi Kapolsek Rambang Lubai AKP Supriadi Garna dan Kasi Humas AKP RTM Situmorang, dijelaskan bahwa peristiwa tersebut bermula dari hilangnya uang sebesar Rp100.000 yang dimiliki oleh ibu tersangka.

"Alimun langsung menuduh korban, PA, sebagai pelaku pencurian tersebut meskipun korban membantahnya," ungkap Darmanson.

Ketika PA keluar rumah sambil menangis, Alimun merasa kesal dan kemudian melemparkan botol berisi bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite ke tubuh anaknya. Botol itu terbuka dan cairan bensin mengenai pakaian dan tubuh PA.

Dengan marah, Alimun mengancam korban menggunakan korek api untuk memaksa anaknya mengaku, namun PA tetap tidak mengakui perbuatannya. Tanpa diduga, api dari korek api menyambar tubuh PA.

"Tersangka kaget dan berusaha memadamkan api dengan bantuan ibunya, namun tangan Alimun juga mengalami luka bakar akibat kejadian tersebut," terang Darmanson.

Korban yang diperiksa oleh pihak kepolisian tidak mengakui telah mengambil uang yang dituduhkan kepadanya.

kasus pembakaran anak, alasan sering mencuri uang jadi pemicu kekerasan                            muara enim, sumateraekspres.id – alimun jaya (36) diduga membakar anak kandungnya, pa (16), akibat kecurigaan atas pencurian uang yang sering dilakukan oleh sang anak.
insiden tragis ini terjadi pada jumat, 17 januari 2025, di desa prabumenang, kecamatan lubai ulu. saat ini, pa yang menderita luka bakar 30 persen masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit dkt baturaja.
dalam keterangan pers yang disampaikan oleh polres muara enim, kasat reskrim akp darmanson, didampingi kapolsek rambang lubai akp supriadi garna dan kasi humas akp rtm situmorang, dijelaskan bahwa peristiwa tersebut bermula dari hilangnya uang sebesar rp100.000 yang dimiliki oleh ibu tersangka.
baca juga:pangdam ii/sriwijaya sambut hangat dpd pepabri sumsel bahas peran purnawirawan jaga keutuhan nkri
baca juga:kejaksaan tinggi sumatera selatan gelar apel integritas menuju wbbm
"alimun langsung menuduh korban, pa, sebagai pelaku pencurian tersebut meskipun korban membantahnya," ungkap darmanson.
ketika pa keluar rumah sambil menangis, alimun merasa kesal dan kemudian melemparkan botol berisi bahan bakar minyak (bbm) jenis pertalite ke tubuh anaknya. botol itu terbuka dan cairan bensin mengenai pakaian dan tubuh pa.
baca juga:kejari prabumulih canangkan zona integritas menuju wilayah birokrasi bersih melayani
baca juga:tergiur iklan tanah di facebook, dua irt alami penipuan puluhan juta rupiah
dengan marah, alimun mengancam korban menggunakan korek api untuk memaksa anaknya mengaku, namun pa tetap tidak mengakui perbuatannya. tanpa diduga, api dari korek api menyambar tubuh pa.
"tersangka kaget dan berusaha memadamkan api dengan bantuan ibunya, namun tangan alimun juga mengalami luka bakar akibat kejadian tersebut," terang darmanson.
korban yang diperiksa oleh pihak kepolisian tidak mengakui telah mengambil uang yang dituduhkan kepadanya.
baca juga:vivo s20 dan s20 pro resmi dirilis, ini spesifikasi dan harganya
baca juga:inilah aturan cuti bagi pns dan pppk 2025
"tersangka mengarahkan tuduhan ini karena kejadian serupa sering terjadi, di mana uang sering hilang dan selalu dituduhkan kepada korban," lanjut darmanson.
saat ini, alimun jaya masih dalam kondisi syok dan sangat menyesali tindakannya. "awalnya keluarga berencana menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan, namun setelah melihat luka serius yang dialami korban, proses hukum pun berjalan.
baca juga:toyota rush 2025, suv kompak dengan fitur canggih dan performa tangguh
baca juga:oli merembes, trafo pln meledak di baturaja
korban kini mendapatkan perawatan di rumah sakit dengan luka bakar yang cukup parah," kata darmanson.
alimun jaya kini dijerat dengan pasal 80 ayat 2 undang-undang no. 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak, dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara.
pihak kepolisian menghimbau kepada orang tua agar menghindari kekerasan terhadap anak, dan apabila kekerasan terjadi, segera melapor ke pihak berwajib.
baca juga:harga daihatsu ayla tembus rp 138,5 juta! cek kenaikan harga terbaru januari 2025!
baca juga:pt suzuki indomobil sales catatkan peningkatan penjualan 10% di akhir tahun
"jangan pernah menyelesaikan masalah dengan cara kekerasan. jika ada kekerasan dalam rumah tangga atau terhadap anak, segera laporkan ke polisi," tegas akp situmorang.
hingga kini, alimun jaya belum dapat dimintai keterangan lebih lanjut karena kondisi psikologisnya yang masih terpengaruh oleh kejadian tersebut.