Kartu Amal Kehidupan: Gerakan Gotong Royong FKPI untuk Generasi Hebat Melalui Transparansi dan Kepedulian

Reporter: Dudun |

Editor: Novis |

Jumat , 17 Jan 2025 - 09:04

Melalui Kartu Amal Kehidupan, kita wujudkan generasi sehat, cerdas, dan berdaya saing bersama FKPI. Foto: kris samiaji/sumateraekspres.id--

FKPI tidak hanya berhenti pada program KAK. Sebagai organisasi pelopor yang memfokuskan diri pada generasi masa depan, FKPI memiliki empat pilar utama: Peduli Manusia, Peduli Agama, Peduli Lingkungan, dan Peduli Sistem.

Fokus utama organisasi ini adalah membangun jiwa dan badan, sejalan dengan visi besar yang tertuang dalam lagu kebangsaan Indonesia Raya: Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya.

• Membangun Jiwa: Dilakukan melalui pemberdayaan spiritual, seperti mendukung guru ngaji di TPQ/TPA dan pengajar agama lainnya.

• Membangun Badan: Dijalankan melalui program-program kesehatan berbasis posyandu, yang telah menjadi elemen penting dalam masyarakat.

Program ini mencerminkan cita-cita luhur para pendiri bangsa untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.

Dalam sebuah refleksi yang menyentuh hati, Misnan menutup dengan pesan mendalam:

"Dalam keheningan, ada mereka yang berdoa dengan air mata, berharap generasi mereka hidup sehat, layak, dan sejahtera. Semoga kita semua bisa menjadi kaki dan tangan Tuhan untuk menjawab doa-doa tersebut."

“Mari bergabung dalam gerakan KAK untuk mewujudkan generasi hebat. Dengan membangun jiwa dan raga bersama, kita dapat menjadi bagian dari perubahan besar yang membawa harapan bagi masa depan bangsa,” ajaknya.

kartu amal kehidupan: gerakan gotong royong fkpi untuk generasi hebat melalui transparansi dan kepedulian                            sumatereaekspres.id - dalam upaya menggerakkan kepedulian masyarakat terhadap generasi penerus, forum kader posyandu indonesia (fkpi) telah meluncurkan sebuah program revolusioner bernama kartu amal kehidupan (kak).
program ini adalah bentuk nyata dari semangat gotong royong, yang mengandalkan posyandu sebagai pusat aktivitas sosial.
melalui program ini, fkpi berupaya menciptakan perubahan besar dengan menghidupkan kembali kesadaran masyarakat akan pentingnya berbagi dan peduli pada lingkungan sekitar.
misnan, sang koordinator sekaligus pelopor program, kepada koran ini (16/1/2025) menjelaskan bahwa tujuan utama program kak adalah menumbuhkan rasa peduli di tengah masyarakat.
baca juga:cor jalan desa, aktif kegiatan posyandu-pkk, desa air putih ilir 
baca juga:kader posyandu dapat insentif rp150 ribu 
"moto program ini adalah bukan seberapa banyak jumlah donasi, tetapi seberapa banyak masyarakat yang peduli. ini menunjukkan bahwa prioritas utama program ini adalah kepedulian," ujar misnan.
pernyataan tersebut menjadi esensi dari gerakan ini, di mana jumlah tidak menjadi tolak ukur, tetapi partisipasi masyarakat menjadi inti keberhasilannya.
sistem kerja kak berjalan dengan sederhana namun efektif. setiap bulan, kader-kader posyandu mendatangi rumah-rumah warga untuk membuka peluang berdonasi.
dana yang terkumpul kemudian sepenuhnya dialokasikan untuk kegiatan sosial, seperti pemberian makanan tambahan (pmt) di posyandu serta bantuan sosial lainnya. hal yang membedakan program ini adalah tingkat transparansinya.
semua dana yang masuk dan penggunaannya dilaporkan secara terbuka kepada masyarakat melalui sistem informasi modern, yaitu aplikasi posyandu indonesia.
aplikasi ini dapat diunduh melalui play store, memberikan kemudahan bagi kader posyandu untuk melaporkan donasi dan realisasi kegiatan dengan cepat dan akurat.
baca juga:desa wonorejo bangun gedung posyandu hingga infrastruktur jalan 
baca juga:kampanye program palembang sehat, ratu dewa bakal beri insentif kader posyandu rp150 ribu per bulan
fkpi tidak hanya berhenti pada program kak. sebagai organisasi pelopor yang memfokuskan diri pada generasi masa depan, fkpi memiliki empat pilar utama: peduli manusia, peduli agama, peduli lingkungan, dan peduli sistem.
fokus utama organisasi ini adalah membangun jiwa dan badan, sejalan dengan visi besar yang tertuang dalam lagu kebangsaan indonesia raya: bangunlah jiwanya, bangunlah badannya.
• membangun jiwa: dilakukan melalui pemberdayaan spiritual, seperti mendukung guru ngaji di tpq/tpa dan pengajar agama lainnya.
• membangun badan: dijalankan melalui program-program kesehatan berbasis posyandu, yang telah menjadi elemen penting dalam masyarakat.
program ini mencerminkan cita-cita luhur para pendiri bangsa untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.
dalam sebuah refleksi yang menyentuh hati, misnan menutup dengan pesan mendalam:
baca juga:buat anak ketagihan datang ke posyandu, geber inovasi tarik kunjungan
baca juga:inovasi bidang kesehatan nasional, prabumulih sabet pin emas kategori kader posyandu
"dalam keheningan, ada mereka yang berdoa dengan air mata, berharap generasi mereka hidup sehat, layak, dan sejahtera. semoga kita semua bisa menjadi kaki dan tangan tuhan untuk menjawab doa-doa tersebut."
“mari bergabung dalam gerakan kak untuk mewujudkan generasi hebat. dengan membangun jiwa dan raga bersama, kita dapat menjadi bagian dari perubahan besar yang membawa harapan bagi masa depan bangsa,” ajaknya.