Pantangan Saat Imlek: Tradisi yang Masih Dipegang Teguh

Reporter: Valsha |

Editor: Valsha |

Minggu , 12 Jan 2025 - 13:38

Pantangan Saat Imlek: Tradisi yang Masih Dipegang Teguh-foto:freepik-

Berbicara hal-hal negatif, seperti membicarakan kematian atau mengeluh, dianggap membawa energi buruk yang bisa memengaruhi tahun yang akan datang.

Selama perayaan Imlek, masyarakat diimbau untuk berbicara hal-hal positif dan menjaga sikap agar aura kebahagiaan tetap terjaga.

5. Tidak Meminjam atau Meminjamkan Uang

Meminjamkan uang atau berhutang saat Imlek dianggap bisa menyebabkan masalah finansial sepanjang tahun.

Hari Imlek dipercaya sebagai momen untuk memulai awal yang baru, sehingga kondisi keuangan harus dijaga agar tetap stabil dan tidak tercampur dengan beban utang.

6. Larangan Membunuh Makhluk Hidup

Membunuh hewan atau makhluk hidup dianggap membawa karma buruk selama setahun penuh.

Itulah sebabnya banyak orang yang memilih untuk tidak memasak hidangan daging pada hari pertama Imlek sebagai simbol penghormatan terhadap kehidupan.

Mengapa Tradisi Ini Masih Dipegang?
Bagi masyarakat Tionghoa, pantangan-pantangan ini bukan hanya tentang kepercayaan, tetapi juga cara untuk menghormati leluhur dan menjaga harmoni dalam keluarga.

Meski terlihat sederhana, tradisi ini memiliki makna mendalam yang terus diwariskan dari generasi ke generasi.

pantangan saat imlek: tradisi yang masih dipegang teguh                            sumateraekspres-id pantangan saat imlek: tradisi yang masih dipegang teguhperayaan tahun baru imlek bukan hanya tentang kebahagiaan dan kumpul keluarga, tetapi juga sarat dengan nilai tradisi dan kepercayaan.
salah satu aspek penting dalam imlek adalah berbagai pantangan yang diyakini dapat membawa pengaruh buruk jika dilanggar. meski zaman terus berkembang, pantangan-pantangan ini tetap dihormati sebagai bagian dari budaya yang kaya makna.
pantangan saat imlek
1. tidak boleh membersihkan rumah pada hari pertama imlek
pantangan ini sangat populer dan dianggap sebagai salah satu yang terpenting. menyapu atau membuang sampah pada hari pertama imlek diyakini bisa "membuang rezeki" yang seharusnya masuk ke rumah sepanjang tahun.
baca juga:tradisi bersih-bersih rumah sebelum imlek: makna dan tujuan di balik kebiasaan ini
baca juga:imlek bersama beri keberkahan dan kebahagiaan
oleh karena itu, membersihkan rumah biasanya dilakukan sehari sebelum perayaan.2. menghindari pecahnya barang
pecahnya barang, seperti piring, gelas, atau cermin, dianggap membawa sial karena melambangkan putusnya hubungan atau keharmonisan.
jika tidak sengaja memecahkan sesuatu, tradisi mengajarkan untuk segera membungkus pecahannya dengan kain merah dan menyebutkan doa tertentu untuk menolak energi negatif.3. jangan memakai pakaian berwarna hitam atau putih
warna hitam dan putih sering diasosiasikan dengan suasana duka atau kesedihan dalam budaya tionghoa.
saat imlek, warna cerah seperti merah, emas, atau kuning lebih disarankan karena melambangkan keberuntungan, kebahagiaan, dan kemakmuran.
baca juga:memberi angpau ke barongsai, simbol datangkan rezeki, ptc mall meriahkan imlek hingga 17 februari 
baca juga:cek yuk: inilah kue kering khas imlek yang penuh makna4. menghindari ucapan atau sikap negatif
berbicara hal-hal negatif, seperti membicarakan kematian atau mengeluh, dianggap membawa energi buruk yang bisa memengaruhi tahun yang akan datang.
selama perayaan imlek, masyarakat diimbau untuk berbicara hal-hal positif dan menjaga sikap agar aura kebahagiaan tetap terjaga.5. tidak meminjam atau meminjamkan uang
meminjamkan uang atau berhutang saat imlek dianggap bisa menyebabkan masalah finansial sepanjang tahun.
hari imlek dipercaya sebagai momen untuk memulai awal yang baru, sehingga kondisi keuangan harus dijaga agar tetap stabil dan tidak tercampur dengan beban utang.6. larangan membunuh makhluk hidup
membunuh hewan atau makhluk hidup dianggap membawa karma buruk selama setahun penuh.
itulah sebabnya banyak orang yang memilih untuk tidak memasak hidangan daging pada hari pertama imlek sebagai simbol penghormatan terhadap kehidupan.mengapa tradisi ini masih dipegang?bagi masyarakat tionghoa, pantangan-pantangan ini bukan hanya tentang kepercayaan, tetapi juga cara untuk menghormati leluhur dan menjaga harmoni dalam keluarga.
meski terlihat sederhana, tradisi ini memiliki makna mendalam yang terus diwariskan dari generasi ke generasi.