Pentingnya Kepala Daerah Terpilih Realisasikan Janji Kampanye, Prioritaskan 3 Sektor Utama
--
“Jika Palembang, misalnya, bisa menciptakan daya tarik khas seperti ‘pempek tumpah’ yang higienis, maka itu akan meningkatkan citra kota,” ujarnya mencontohkan.
Dia mengibaratkan Palembang dapat mencontoh Yogyakarta, dengan Malioboro-nya. Dengan demikian, Palembang dapat menjadi destinasi yang dikenal memiliki daya tarik unik, mendorong pertumbuhan ekonomi melalui efek berganda.
Ade mengingatkan bahwa pembangunan tanpa konsep hanya akan menjadi sia-sia. Orientasi pembangunan harus berbasis pada kebutuhan masyarakat, dan memiliki dampak nyata. Dana rakyat, baik dari APBD maupun APBN, tidak dikapitalisasi untuk kepentingan pribadi atau pengembalian modal politik.
“Pemimpin harus bekerja untuk rakyat, bukan untuk mencari keuntungan pribadi dari program yang ada,” tegas Ade. Ade juga menyoroti pentingnya ekonomi berbasis lokal, seperti pempek, untuk mendukung semua lapisan masyarakat, mulai dari nelayan, petani, hingga UMKM.
Dia berpendapat bahwa icon seperti pempek dapat menjadi alat untuk menarik wisatawan sekaligus meningkatkan ekonomi lokal. “Jika Palembang menjadi destinasi wisata kuliner dengan ikon seperti pempek, maka semua elemen masyarakat akan merasakan manfaatnya. Pemimpin harus punya visi ini, bukan hanya membangun tanpa arah yang jelas,” ujarnya.
BACA JUGA:Komisioner KPUD Sumsel Pastikan Penetapan Calon Terpilih MLM 2025 Paling Lambat Kamis Depan
Ade berharap para pemimpin baru, benar-benar berpikir dan bekerja untuk rakyat. Orientasi seorang pemimpin harus jelas. Yakni memastikan kesejahteraan masyarakat dan memanfaatkan anggaran dengan bijak untuk program-program yang berdampak langsung.
“Kita ingin pemimpin yang bukan hanya sekadar politisi, tetapi juga pekerja untuk rakyat. Jangan sampai kepemimpinan hanya menjadi alat untuk mencari keuntungan pribadi,” cetusnya. Dengan harapan besar ini, masyarakat menantikan pemimpin yang mampu membawa perubahan positif dan menjadikan janji sebagai realitas, bukan sekadar kata-kata kosong.