3 Daerah Ini Terdampak Cuaca Ekstrem, Banjir Lahat Sampai Sepinggang
BEnCAnA: Kondisi cuaca yang ekstrem di Sumsel menimbulkan berbagai bencana yakni banjir di Lahat akibat air sungai meluap. (kiri) Sementara di OI, angin kencang merobohkan rumah warga. -FOTO: AgUSTrIAwAn/AndIKA/SUMEKS-
Selain banjir, akibat hujan juga menyebabkan pohon tumbang di jalan lintas Lahat Lahat-Pagaralam via Pulau Pinang. Menyebabkan akses jalan lintas terganggu.
Dijelaskannya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lahat telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat terkait potensi bencana alam saat musim hujan ini. "Kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama mereka yang tinggal di wilayah rawan bencana. Potensi bencana seperti pohon tumbang, tanah longsor, dan banjir sangat mungkin terjadi selama musim transisi ini," ujar Ali Afandi.
Selain itu, BPBD Lahat telah memetakan sejumlah kecamatan yang rawan bencana. Beberapa di antaranya adalah Kawasan Kikim, Pulau Pinang, Tanjung Sakti, Mulak Ulu, Merapi Barat dan Timur, serta Pagar Gunung dan Gumay Ulu. Kecamatan-kecamatan ini dinilai memiliki risiko tinggi terhadap bencana banjir dan longsor selama musim hujan.
Sementara informasi yang dihimpun wartawan koran ini, di beberapa kejadian yang terjadi sebelumnya, potensi bencana juga terjadi di kawasan Kecamatan Lahat Lahat Selatan, Merapi Selatan, maupun Jarai Area.
BACA JUGA:Sungai Musi Meluap, Rumah dan Jalinteng Terendam Banjir di Musi Banyuasin
BACA JUGA:Banjir Durian, Busuk Bisa Diganti, Upaya Pedagang Tarik Pembeli
Di OKU, pasca hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada Kamis pagi (9/1) ketinggian muka sungai Ogan mengalami kenaikan. Hanya saja, untuk kenaikan tinggi muka sungai masih terbilang normal.
Pihak BPBD OKU mendata dan melaporkan tidak ada sampai terjadi banjir yang merendam banyak rumah penduduk. "Dampak hujan ada pohon roboh dan 2 bangunan rumah yang kebanjiran di Desa Terusan Kecamatan Baturaja Timur," Koordinator Dalops BPBD OKU Gunalfi, Kamis (9/1).
Disamping itu juga ada akses jalan di Desa Tanjung Baru yakni jalan Pancur yang terendam banjir. Namun untuk akses jalan ini menurut Gunalfi masih bisa dilalui oleh pengendara, baik roda dua dan juga roda empat.
Koordinator Dalops BPBD OKU Gunalfi menyampaikan hasil monitoring sementara yang kami pantau melalui alat pendeteksi debit air BPBD OKU untuk kondisi debit air sungai di wilayah kecamatan Ulu Ogan, untuk sementara kondisi debit air Sungai Ogan ada kenaikan tinggi muka air (TMA), namun masih dalam kondisi aman.
"Untuk beberapa titik yang dipantau masih aman. Seperti RS Sriwijaya, Sukaraya, dan permukaan air Sungai di Jembatan Ogan 3 masih aman," ujar Gunalfi.
BACA JUGA:Banjir Dinihari, 74 Rumah Terdampak
BACA JUGA:Banjir Rendam 73 Rumah di Dua Wilayah Prabumulih, Warga Keluhkan Gatal-gatal
Dalam kondisi hujan dan siring meluap, Intan salah satu pelajar SMAN 4 OKU terjebak di dalam siring di JKandis, Kecamatan Baturaja Timur.
Saat itu siswa kelas X tersebut informasinya akan berangkat ke sekolah. Namun saat melintas di jalan yang tergenang air, sepeda motor korban tergelincir. Hingga masuk ke dalam siring yang ada di tepi jalan. "Pengendara selamat karena sempat turun menyelamatkan diri. Tapi tidak bisa menahan laju sepeda motornya," kata seorang warga.