Dirham hingga Gobog Wayang: Uang Logam Bersejarah dari Kerajaan Indonesia yang Diburu Kolektor
Uang logam dari era kerajaan Indonesia, bukti sejarah yang tak ternilai dan buruan kolektor dunia! Foto: izul/sumateraekspres.id--
BACA JUGA:Panduan Aman Berjual-Beli Pusaka Kuno Secara Online
BACA JUGA:Uang Kuno Sebelum Kemerdekaan yang Banyak Dicari Kolektor
5. Koin Golden Chinthe Kesultanan AcehAsal Kesultanan Aceh (Abad ke-17), Material Emas
Uang ini dikeluarkan oleh Sultan Iskandar Muda. Koin ini berfungsi sebagai alat tukar dan simbol status kerajaan. Harga koin emas dari Aceh ini bisa mencapai ratusan juta rupiah.
6. Uang Picis Kerajaan Bali, Asal Kerajaan-kerajaan Bali (Abad ke-18–19). Material Campuran logam (biasanya timah dan perak).
Uang picis berbentuk kecil dan bulat, digunakan dalam transaksi sehari-hari. Meskipun banyak ditemukan, uang picis asli dari periode awal memiliki nilai historis yang tinggi.
7. Uang Logam Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya (abad ke-7–13), Material : Emas dan Perunggu. Keunikan Selain alat tukar, uang ini menjadi bagian penting dalam status sosial.
8. Uang Logam Kesultanan Palembang Darussalam, donar atau Picis Bahan, emas, Campuran perak dan perunggu
Keistimewaan : Beberapa koin memuat kaligrafi Arab, mencerminkan identitas Islam Kesultanan Palembang. Uang ini sering digunakan dalam perdagangan rempah-rempah di kawasan Sumatra dan sekitarnya.
BACA JUGA:Mengelola Gout: Penyakit Kuno yang Masih Menjadi Tantangan Kesehatan Modern
BACA JUGA:Jenis-Jenis Uang Kuno Indonesia yang Diburu Kolektor dan Bernilai Puluhan Juta Rupiah
Uang asli dari era kerajaan memiliki harga jauh lebih tinggi dibanding replika. Semakin langka uang tersebut, semakin tinggi nilainya.
Uang logam dalam kondisi baik dan minim kerusakan memiliki harga lebih mahal di tingkat kolektor.Koin yang terkait dengan momen bersejarah atau kerajaan besar lebih dihargai.
Jika Anda memiliki salah satu uang logam ini, pastikan untuk memeriksa keasliannya dan berkonsultasi dengan pakar numismatik sebelum menjual atau melelangnya.