Harga Mulai Naik, Petani di Kabupaten Ogan Ilir Semangat Tanam Cabai
TANAM CABAI: Sofyan, petani asal Desa Palem Raya, Indralaya, Ogan Ilir menunjukkan cabai tanamannya. FOTO: ANDIKA/SUMEKS--
OGAN ILIR, SUMATERAEKSPRES.ID – Merangkak naiknya harga cabai di pasaran membuat petani kembali bersemangat menanam.
Sofyan, warga Desa Palem Raya, Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir, salah satunya. Dia menanam jenis cabai merah keriting dan cabai rawit besar atau dikenal dengan sebutan cabai burung.
BACA JUGA:Budidaya Cabe Setan di Iklim Tropis
BACA JUGA:Cegah Hama Tanaman Cabe Merah
"Kalau selama ini kami rutin tiap tahun menanam cabai merah keriting di lahan sekitar seperempat hektare ini.
Tapi baru-baru ini kami juga coba tanam cabai burung, karena harganya di pasaran lebih tinggi," ujar Sofyan.
Beberapa hari terakhir, harga cabai merah keriting di pasaran mencapai Rp70 ribu dan cabai burung Rp80 ribu per kg.
Diakui sofyan, pada awalnya sempat ragu mencoba menanam cabai burung karena belum paham dengan karakteristik perawatan jenis ini.
"Setelah kita coba sampai usia panen pertama, ternyata cukup bagus. Cabainya banyak, besar-besar, batangnya subur dan pertumbuhan baik," ungkapnya. Meskipun memang ada satu dua yang terserang penyakit daun keriting.
Sudah kurang lebih 90 hari atau 3 bulan hari setelah tanam (HST) umur pertumbuhan cabai burung yang ditanam Sofyan, kini mulai panen.
"Ini kami pakai jenis kaliber, ada sekitar 30 pohon cabai burung yang baru kami coba tanam. Hasilnya dari segi bobot panen jauh lebih banyak dibanding cabai merah keriting," ungkap dia.
BACA JUGA:Manfaatkan Lahan Tanam Cabe
BACA JUGA:Kemarau, Cabe Tetap Menghijau
Diakuinya, dalam waktu dekat akan mencoba menanam lebih banyak cabai jenis kaliber ini di lahan lebih luas.