https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Program Makan Bergizi Gratis di Palembang Tanpa Susu, Bukan Daerah Penghasil, Tidak Boleh Kemasan

GIZI SEIMBANG: Penyedia Program MBG dari Kecamatan IB I Palembang, M Dicky Alghaffar, menjelaskan menu hari ketiga yang dibagikan ke para siswa, Rabu (8/1).- FOTO: KRIS SAMIAJI/SUMEKS-

Dicky menyebut pembuatan makanan telah melalui proses masak yang steril dan higienis menggunakan bahan-bahan berkualitas. "Memang masih menggunakan kotak makan bento food grade, ini masih akan disempurnakan lagi kedepannya. Diganti ompreng stainless, yang masih dalam pemesanan," akunya.

Pantauan Sumatera Ekspres, makanan tiba di SD Negeri 25 Palembang, sekitar pukul 09.00 WIB.  Menu hari ketiga, nasi putih, telur bulat kuah kari, tempe orek, sayur kacang panjang, dan buah pisang. “Enak juga ada telur kuah, sama tempe orek. Kalau tiap hari beda-beda dak bosen," ujar Fatur,  dari kelas 3C.

Sementara Cahaya dari kelas 3B, juga mengaku senang lauk telur pada hari ketiga. “Kebetulan saya suka makan telur. Tapi kalau sayur kacang, tidak mau,” ucapnya. 

Sementara di SMP Negeri 19 Palembang, nasi tiba pukul 11.34 WIB. Tidak mengalami keterlambatan.

BACA JUGA:Ditjen Pendis Kemenag Terbitkan Panduan Makan Bergizi Gratis untuk Pesantren, Ini Panduannya

BACA JUGA:Atur Ulang Gizi Makanan Rp10 Ribu, Dalam Program Makan Bergizi Gratis

Menunya sama, dengan di SD Negeri 25 Palembang. Meski sudah menyantap makanan program MBG, namun sebagian siswa masih tetap jajan di kantin.  "Makannya habis, tapi masih lapar. Belum kenyang, jadi jajan lagi dengan kawan-kawan," terang Anti, siswi SMP Negeri 19 Palembang.

Senada Cevin, yang ditemui masih jajan di kantin SMP Negeri 19 Palembang. Dia masih merasa lapar, meski sudah makan nasi MBG. “Kan ada uang, jadi aku mau tetap jajan. Karena masih laper,” ucapnya tersenyum.

Salah satu pedagang di kantin sekolah tersebut, mengaku awalnya khawatir siswa tidak lagi jajan di kantin tempatnya. Namun melihat beberapa hari program MBG berjalan, masih banyak anak-anak yang tetap membeli jualannya. Alasannya masih lapar.

"Alhamdulillah, masih jajan anak-anak SMP ini. Awalnya pernah juga terpikir, kantin bakal sepi. Tapi sudah beberapa hari ini sama saja sepeti sebelumnya," ucapnya bersyukur.

Di tempat yang sama, Ahli Gizi Puskesmas Pakjo, Merisa, menjelaskan menu program MBG yang disajikan kepada siswa, sudah memenuhi nilai angka kecukupan gizi sesuai usia. "Nah kayak disini  kan ini untuk menu SMP dan SD kalau di sini sudah lengkap menunya," ujarnya.

BACA JUGA:Dukung Program Makan Bergizi Gratis

BACA JUGA:Lanud SMH Bagikan 590 Makan Bergizi Gratis untuk Sukseskan Program Nasional

Dijelaskan, jika dahulu dikenal program 4 sehat 5 sempurna. Sekarang, gizi seimbang. Di mana gizi seimbang ini mencakup karbohidrat dari nasi. "Selain itu ada protein,  protein hewani dan nabati yang porsinya untuk anak SD sekitar 40 gram. Sedangkan SMP sekitar 50-60 gram protein hewani," ujarnya.

Berdasarkan porsi makanan, ini sudah mencukupi. Karena untuk  rumah tangga, ukurannya satu potong sedang. "Untuk protein nabatinya, misalnya anak SD ini sekitar 20 gram. Di sini tempenya sudah benar 1 potong  ukuran satu potong, sedangkan 30-40 gram untuk SMP," jelasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan