Dukung Program Ketahanan Pangan, Sebagian Warga OKI Bersedia Sistem Tumpang Sari Sawit-Jagung
GEMBURKAN LAHAN: Jajaran Polek Kayuagung brsama warga menggemburkan lahan seluas 50 ribu meter persegi untuk ditanami jagung dalam upaya mendukung program ketahanan pangan. -Nisa-
KAYUAGUNG, SUMATERAEKSPRES.ID - Jajaran Polres OKI dukung program ketahanan pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo melalui penanaman jagung serentak. Di wilayah Polsek Kayuagung, sudah dilakukan penggemburan lahan yang akan ditanami.
Kapolsek Kayuagung, Iptu Joni Saibi mengungkapkan, pihaknya dibantu masyarakat yang menyiapkan lahan yang nantinya akan ditanami jagung. “Alhamdulillah lokasi sudah ada, lahannya seluas 500 x 100 meter. Telah dilakukan penggemburan," bebernya, kemarin (8/1).
Nanti rencananya akan ditanam jagung, yang bibitnya dibantu dari Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura OKI. Ada juga polsek lain yang akan melakukan penanaman jagung.
BACA JUGA:Tanam Pepaya, Dukung Ketahanan Pangan
BACA JUGA:Bakal Tanam Jagung Serentak, Dukung Program Ketahanan Pangan di Muara Enim
Pada intinya, kepolisian siap untuk menjalankan program tersebut membantu pemerintah dalam memenuhi ketahanan pangan. Khususnya di Kabupaten OKI.
Kapolres OKI, AKBP Hendrawan Susanto menyatakan, saat ini sedang proses penyiapan lahan di dekat Polres OKI. Persisnya lahan kosong di pinggir kiri jalan akses depan Mapolres.
Proses pengolahan lahan dilakukan Polsek Kayugung.Karena program ini harus disukseskan, ada beberapa masyarakat yang bersedia lahannya untuk tanam jagung. Kebanyakan masyarakat bersedia untuk sistem tanam tumpang sari kelapa sawit yang baru tumbuh diselingi tanam jagung.
BACA JUGA:Geber Pembangunan Fisik, Genjot Ketahanan Pangan
BACA JUGA:Dukung Program Ketahanan Pangan, Pemkab Lahat Siapkan Langkah Strategis untuk Produktivitas Lahan
“Kemudian perusahaan sawit dan beberapa KUD di OKI juga sudah kami hubungi untuk kesediaan dipinjam lahan bertanam jagung,” bebernya Hasil koordinasi dengan Dinas Pertanian OKI, saat ini ada keterbatasan dari benih.
“Untuk stok pupuk dan pekerja yang mengolah lahan serta merawat tanaman masih harus didiskusikan lagi," imbuhnya. Sedangkan pendistribusian hasil panen sudah ada arahan dari tingkat propinsi.Sedangkan Bulog tetap memaksimalkan penyerapan hasil produksi dari masyarakat dengan harga dan syarat yang ditentukan. (uni)