Mengejar Surga Sejak di Dunia
Suparjon Ali Haq Al Tsabit SPdI MPdI, (Direktur Pusat Studi Keislaman & Humaniora Yayasan Izzatul Ummah/ Dosen Uniski Kayuagung)--
Melakukan Pekerjaan yang Terkait Dengan Memakmurkan Bumi
Dalam beberapa ayat Allah SWT melarang kita melakukan kerusakan di muka bumi. Sebaliknya, Allah SWT menyuruh kita memakmurkan bumi, memanfa'atkan sebaik mungkin. Bumi dan segala yang ada di atasnya diperuntukkan Allah SWT bagi manusia.
"Dialah Allah, yang manjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu" (QS Al-Baqarah: 29). Dalam ayat lain Allah SWT berfirman "Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya, dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan." (QS Al-Mulk: 15).
Segala profesi dan prestasi yang terkait dengan memakmurkan bumi bisa bemilai tabungan amal shalih di akhirat kelak. Seperti melindungi hutan dari penebangan liar, menjaga kebersihan kali, memaksimalkan kekayaan laut, dan mengeluarkan tambang di perot bumi.
Kemudian, memperjuangkan proyek-proyek penjagaan lingkungan, melakukan penyuluhan kesehatan masyarakat, juga memberdayakan potensi-potensi alam dengan tekhnologinya.
Maka, siapa saja dari kaum muslim in yang menekuni profesi-profesi tersebut harus bangga dan bersyukur, karena mereka punya tempat menabung amal shalih yang besar untuk hari akhir kelak melalui profesi-profesi tersebut.
Yang dibutuhkan tinggal bagaimana menjalaninya dengan ikhlas untuk Allah SWT dan dengan tata cara yang halal. Kemudian, mendukung profesi tersebut dengan kemampuan dan keahlian yang semestinya.
Melakukan Pekerjaan yang Dampak BaiknyaDdirasakan Banyak Orang.
Tabungan untuk hari akhirat juga bisa kita lakukan pada pekerjaan duniawi yang maslahatnya berpulang kepada orang lain, terutama bila orang itu dalam jumlah besar.
Baik karena posisi pekerjaan itu strategis, atau memang secara langsung bersinggungan dan berurusan dengan orang banyak.
Pemahkah kita menyadari betapa berharganya pekerjaan para tukang sampah? Bukankah jerih payah mereka mengangkuti sampah menjadikan ribuan orang merasa nyaman?
Demikian juga pekerjaan lain, seperti para dokter yang dengan berani mengunjungi wilayah-wilayah konflik dan perang untuk menyelamatkan ratusan nyawa, mengobati ribuan korban luka-Iuka.
Atau mereka yang berada di tempat strategis yang berkait erat dengan maslahat orang banyak. Seperti para anggota dewan yang menggolkan undang-undang tertentu bagi kebaikan umat.
Contoh lain, seorang pemilik perusahaan yang mengkaryakan ribuan orang dan seterusnya.
Mereka yang prestasinya dinikmati masyarakat luas secara terns menerus tanpa putus asa, maka itulah yang kita kenaI dengan 'amal jariyah '.