https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Sambut Lailatul Qodar, Hidupkan 21 Lilin di Beranda Rumah

Tradisi Selikur yang Kini Hampir Punah di Kota Palembang

PALEMBANG - Ada beberapa tradisi yang hampir punah di bulan Suci Ramadhan, bagi masyarakat Kota Palembang khususnya dan Provinsi Sumsel umumnya.  Yakni tradisi selikur menyambut malam Lailatul Qadar atau malam seribu bulan. " Tradisi selikur hampir punah," kata Vebri Al Lintani, Budayawan Palembang. 

Dirinya saja terakhir melihat tradisi selikur di Kelurahan 7 ulu tahun 1990 lalu. " Hampir 23 tahun ini, saya belum pernah lagi melihat tradisi selikur di Kota Palembang," ucapnya.  Dimana warga menyambut malam ke 21 bulan ramadhan dengan menghidupkan 21 api lilin di beranda rumahnya.

Sembari qiratul Al-Qur'an, Qoriah, tausyiah, zikir, istigfar, doa, asmaul Husna, shalawat nabi. Mereka yang menyambut malam Lailatul Qadar mulai malam 21,23,25,27,29. BACA JUGA : Waspada, Virus Marburg Mewabah

Kerap kali disebut selikur, tigalikur, limalikur, tujuhlikur serta sembilanlikur.  " Warga mengharapkan kemuliaan malam seribu bulan dan bisa meraihnya," tegasnya.

Lalu dilaksanakan acara saling berkunjung ke rumah tetangga, atau di daerah Palembang disebut dengan sanjo- sanjoan, saling melihat.  Mulai punah tradisi selikur itu, lantaran generasi tak pegang semboyan. yakni adat dipangku, syariat dijujung.

Maksudnya tradisi itu, merupakan adat istiadat yang merupakan kepercayaan. Bila kepercayaan itu, tak menyalahi syariat agama tetap dijaga dan dilestarikan.  " Karena tradisi ini, bertujuan melestarikan adat nenek moyang. Sekaligus memperkuat syariat ajaran Islam yang ada," ucapnya.

Kerap kali, diakuinya, di zaman modern sekarang ini. Masyarakat menganggap tradisi dan adat istiadat tidaklah penting  Pasalnya merepotkan, tidak praktis serta perluasan biaya yang cukup mahal. " Generasi sekarang ini, lebih memilih yang praktis saja," jelasnya.

Meski demikian, tradisi ziarah dan ruwahan menyambut bulan suci Ramadan terus dilakukan masyarakat sekarang ini. " Mereka tetap berlomba ziarah dan ruwahan," jelasnya. Marilah kita berlomba-lomba berubah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT di bulan yang suci ramadhan. Dimana Allah SWT melipat gandakan pahala dan membual pintu surga-surganya. (Yud)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan