https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Pengangkatan PNS Ditunda, Bingung Sudah Berhenti Kerja, Gaji Honorer 2025 Jadi Tidak Jelas

--

SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID  -  Sebanyak 1,2 juta pelamar Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) yang dinyatakan lulus sesuai jumlah formasi yang tersedia, harus menunda kebahagiaannya. Baik itu seleksi CPNS maupun PPPK. Pengangkatannya ditunda hingga Oktober 2025, dan Maret 2026.

Sebagaimana diumumkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Rini Widyantini, dalam rapat bersama Komisi II DPR-RI, Rabu (5/3), dan sudah disetujui pula oleh Badan Kepegawaian Nasional (BKN).

Anas, peserta yang lulus seleksi CPNS di lingkungan Pemkab Muara Enim. "Baru dapat kabar pagi membuat gaduh, informasinya diundur sampai Oktober 2025, padahal kalau informasi awal harusnya sekitar akhir Maret atau paling telat April 2025," ujarnya, kepada Sumatera Ekspres. 

Keresahan tersebut bukan tanpa alasan. Karena beberapa rekannya sudah menunggu bahkan sudah keluar dari pekerjaan sebelumnya. "Kasihan kawan yang sudah berhenti kerja dengan harapan segera dilantik sebagai ASN," ungkapnya. 

Apalagi, dalam waktu dekat akan melaksanakan Hari Raya Idulfitri. Dimana kebutuhan semakin meningkat terutama yang sudah berkeluarga. "Harapan kami bisa segera dilantik, jangan terlalu lama," harapnya. 

 

Kepala BKPSDM Muara Enim, Harson Sunardi melalui Kabid Pengadaan, Informasi dan Penilaian Kinerja Aparatur, Yulius Ceasar, mengatakan bahwa terkait informasi tersebut pihaknya belum mendapatkan informasi lebih lanjut. 

"Yang jelas saat ini proses masih berjalan, dimana sedang dilakukan pengusulan baik untuk PPPK ataupun CPNS," bebernya.  Menurutnya, begitu NIP sudah keluar baik PPPK maupun CPNS maka bisa segera dilantik. 

"Kalau sudah ada NIP bisa dilantik, jadi kita menunggu dulu usulan NIP tersebut sembari menunggu informasi lebih lanjut," tukasnya.

Diketahui, pelaksanaan seselsi CASN 2024, melalui dua jalur rekrutmen dengan jumlah formasi berbeda. Seleksi CPNS dengan jumlah 248.970 formasi yang dibuka untuk pelamar umum. Lalu seleksi PPPK dengan jumlah 1.017.111 formasi yang dibuka untuk pelamar tenaga Honorer dengan kriteria yang sudah ditentukan.

"Saya tidak mengerti maksudnya, sepertinya pemerintah tidak kasian dengan nasib kami yang sudah lolos seleksi PPPK," cetus Hawailus Syukrun, salah satu guru honorer asal Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Kamis (6/3).

 

Honorer yang sudah puluhan tahun mengabdi itu, tidak dapat menutupi rasa kecewanya lagi. Bahkan dia mempertanyakan komitmen pemerintah yang katanya mau menyelesaikan masalah honorer akhir tahun 2024.

Sebab menurutnya, untuk bisa lolos PPPK pun membutuhkan perjuangan yang panjang dan tidak mudah. Apalagi di daerahnya, pernah pula tidak membukakan rekrutmen PPPK. Meski daerah lain membuka ribuan formasi. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan