Masa Panen Bawang Merah di Kabupaten OKU, Rawan ‘Serangan’ Jamur, Harga Jual Tingkat Petani Rp40 Ribu/Kg

Reporter: Berry |

Editor: Dede Sumeks |

Senin , 30 Dec 2024 - 21:31

PANEN BAWANG MERAH Hasil panen bawang merah para petani di Kabupaten OKU, Sumatera Selatan. Dalam siklus tahan satu tahun, bisa panen tiga kali. FOTO: BERY/SUMEKS--

BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID - Sejumlah petani di wilayah Kecamatan Sosoh Buay Rayap dan Baturaja Barat, Kabupaten OKU masuk masa panen bawang merah. Tersebar di Desa Tungku Jaya dan Desa Karang Agung.

"Sudah mulai panen bawang merah," kata Ketua Kelompok Berkah Tani, Desa Karang Agung, Heru, Rabu (25/12). Dia mengatakan, lahan bawang yang ia tanam seluas 0,5 hektare. Dalam lima hari terakhir sudah panen sekitar 4 ton.

Hasil panen bawang merah tersebut ada yang dijual. Sebagian lagi untuk dijadikan bibit kembali.

"Yang dikhawatirkan saat musim hujan seperti sekarang adalah serangan penyakit jamur pada tanaman bawang merah," beber pria yang mengatakan sudah 3,5 tahun melakoni budidaya bawang merah.

Begitu įuga dengan petani bawang merah di Desa Tungku Jaya, Kecamatan Sosoh Buay Rayap yang sudah masuk masa tanam.

Ketua Kelompok Tani Tejo Winarno, mengatakan, untuk panen bawang merah ini, dalam satu hektare jika hasilnya baik bisa mencapai 12 ton, bahkan lebih.

Saat ini harga jual cukup bagus. Mencapai Rp40.000/kg. "Bisa untuk menutup biaya modal budidaya tanaman bawang," ujarnya. Pihaknya sudah menggunakan bibit sendiri dari hasil panen sebelumnya.

Budidaya bawang merah memang membutuhkan biaya tidak sedikit. Dalam satu hektare membutuhkan sekitar Rp100 juta. Biaya tersebut untuk bibit, pupuk, semprot hama fungisida dan lainnya.

“Tanaman bawang merah ini rawan terserang jamur,” imbuh dia. Untungnya, dalam setahun siklus tanaman bawang merah bisa tiga kali panen. (bis)

masa panen bawang merah di kabupaten oku,  rawan ‘serangan’ jamur, harga jual tingkat petani rp40 ribu/kg                            baturaja, sumateraekspres.id - sejumlah petani di wilayah kecamatan sosoh buay rayap dan baturaja barat, kabupaten oku masuk masa panen bawang merah. tersebar di desa tungku jaya dan desa karang agung.
"sudah mulai panen bawang merah," kata ketua kelompok berkah tani, desa karang agung, heru, rabu (25/12). dia mengatakan, lahan bawang yang ia tanam seluas 0,5 hektare. dalam lima hari terakhir sudah panen sekitar 4 ton.
baca juga:ini cara yang bisa dilakukan agar akar daun bawang tak busuk
baca juga:petani bawang merah khawatirkan serangan jamur di musim hujan
hasil panen bawang merah tersebut ada yang dijual. sebagian lagi untuk dijadikan bibit kembali.
"yang dikhawatirkan saat musim hujan seperti sekarang adalah serangan penyakit jamur pada tanaman bawang merah," beber pria yang mengatakan sudah 3,5 tahun melakoni budidaya bawang merah.
begitu įuga dengan petani bawang merah di desa tungku jaya, kecamatan sosoh buay rayap yang sudah masuk masa tanam.
ketua kelompok tani tejo winarno, mengatakan, untuk panen bawang merah ini, dalam satu hektare jika hasilnya baik bisa mencapai 12 ton, bahkan lebih.
saat ini harga jual cukup bagus. mencapai rp40.000/kg. "bisa untuk menutup biaya modal budidaya tanaman bawang," ujarnya. pihaknya sudah menggunakan bibit sendiri dari hasil panen sebelumnya.
baca juga:jadi pilot project penghasil bawang, tanam perdana di desa tirto sari
baca juga:tak hanya pelengkap makanan, daun bawang bisa sehatkan jantung, yuk simak penjelasannya
budidaya bawang merah memang membutuhkan biaya tidak sedikit. dalam satu hektare membutuhkan sekitar rp100 juta. biaya tersebut untuk bibit, pupuk, semprot hama fungisida dan lainnya.
“tanaman bawang merah ini rawan terserang jamur,” imbuh dia. untungnya, dalam setahun siklus tanaman bawang merah bisa tiga kali panen. (bis)

Tag

Share