Dari Seismometer hingga DART: Alat Canggih Deteksi Tsunami yang Menjaga Keselamatan Masyarakat
Berbagai alat pendeteksi tsunami canggih hadir untuk memberikan peringatan dini, menjaga keselamatan masyarakat dari ancaman bencana. Foto: jpnn--
• Cara Kerja: Stasiun GPS di daratan dan lautan memantau pergerakan lempeng dengan presisi tinggi. Jika ada pergeseran besar, data ini digunakan untuk memperkirakan potensi gempa besar dan tsunami.
• Keunggulan: Dapat mendeteksi pergerakan tektonik dengan sangat cepat dan akurat.
• Keterbatasan: Teknologi ini belum tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia.
5. Sistem DART (Deep-Ocean Assessment and Reporting of Tsunamis)
Indonesia juga bekerja sama dengan negara lain dalam menggunakan sistem DART yang berbasis sensor tekanan di dasar laut. Beberapa buoy DART ditempatkan di Samudra Hindia untuk mendeteksi gelombang tsunami yang jauh dari pesisir.
• Tantangan: Karena ini adalah sistem internasional, akses data DART di Indonesia kadang membutuhkan koordinasi antarnegara, yang dapat memperlambat respons.
Meskipun memiliki sejumlah teknologi pendeteksi tsunami, Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan:
1. Kerusakan Infrastruktur: Banyak alat seperti buoy dan tide gauge yang rusak akibat vandalisme, pencurian, atau kurangnya pemeliharaan.
2. Keterbatasan Anggaran: Biaya pemasangan dan perawatan alat pendeteksi tsunami cukup mahal, sehingga jumlah alat yang terpasang masih terbatas.
3. Kecepatan Penyebaran Informasi: Indonesia adalah negara yang sangat luas, sehingga menyampaikan peringatan dini ke wilayah terpencil seringkali membutuhkan waktu lebih lama.
4. Peningkatan Kesadaran Masyarakat: Sistem pendeteksi tsunami yang canggih tidak akan efektif tanpa edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya merespons peringatan dini.
Untuk mengatasi tantangan ini, Indonesia sedang mengembangkan beberapa solusi, seperti:
1. Penggunaan Teknologi AI: BMKG sedang menguji sistem berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk menganalisis data gempa dan tsunami dengan lebih cepat.
2. Drone Bawah Laut: Teknologi ini diharapkan dapat menggantikan buoy untuk mendeteksi tsunami tanpa risiko vandalisme.