Dari Program SMBR Eco Cafe, Kini Bayar Kopi Pakai Sampah
TUNGGU PELANGGAN : Deni Saputra (kanan), pemilik Cafe Ngupi Ku-day bercengkrama bersama karyawannya sambil menunggu para pelanggan. Kedai-nya meracik kopi robusta hasil produksi kebun sendiri. FOTO: RENDI/SUMEKS--
“Penanaman pohon buah dan penghijauan ini tentu akan menyerap karbon dioksida (CO2) dan meningkatkan keanekaragaman hayati di kawasan tersebut sehingga memberi manfaat ekonomis dan ekologis,” ungkap Beni.
Pihaknya juga mengelola ekosistem di area lahan bekas tambang (quarry) menjadi habitat bagi koloni lebah trigona.
Dari sisi produk, komitmen keberlanjutan SMBR dengan memproduksi semen PCC (Portland Composite Cement) atau semen rendah karbon bersertifikasi Green Label dari Green Product Council Indonesia.
Produk ini diproduksi menggunakan material ramah lingkungan dengan proses yang mengurangi emisi karbon hingga 38 persen dibandingkan semen konvensional (OPC).
Semen PCC memperoleh sertifikasi SNI dan memiliki TKDN (tingkat komponen dalam negeri) mencapai 89,34 persen.
PJ Gubernur Sumsel, Elen Setiadi menilai inisiatif keberlanjutan PT SMBR berkontribusi pada pencapaian Net Zero Emission (NZE) di Indonesia tahun 2060.
Contohnya revegetasi lahan bekas tambang dengan bibit pohon kaliandra merah. “Ini simbol komitmen pelestarian lingkungan di area tambang, serta mengurangi emisi karbon lewat pemanfaatan biomassa dari tanaman kaliandra merah jadi bahan bakar alternatif,” katanya.
BACA JUGA:Dukungan Bibit dan Pupuk Tingkatkan Produktivitas Kopi, Harapan Baru untuk Petani Lahat
BACA JUGA:Dorong Promosi Kopi Robusta Lahat Lewat Pameran
Diketahui, SMBR telah mengidentifikasi potensi biomassa 46.844,56 ton yang dihasilkan dari total 54,429 vegetasi, termasuk tumbuhan kaliandra merah yang memiliki kalori berkisar 4.100-4.200 kilokalori (kkal).
Direncanakan ini akan dikelola menjadi bahan bakar alternatif subsitusi batubara atau EBT. Hingga saat ini, PT SMBR telah memiliki 972 tanaman kaliandra merah, dengan target hingga akhir tahun 2024 sebanyak 1.500 pohon tertanam. Potensi perhitungannya dapat menyerap sebanyak 75,93 ton CO₂. (fad)