https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Lubuklinggau: Banjir Petai Saat Musim Durian, Rezeki Berlimpah bagi Petani dan Pedagang

Lubuklinggau: Banjir Petai Saat Musim Durian, Rezeki Berlimpah bagi Petani dan Pedagang-Foto: IST-

Leni juga menambahkan bahwa petai sering kali dijadikan bahan masakan khas Lubuklinggau, seperti sambal tempoyak petai. Tradisi kuliner ini telah menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi wisatawan yang berkunjung ke kota tersebut.

“Kalau musim seperti ini, kami sering membuat sambal tempoyak petai. Rasanya khas dan banyak disukai. Makanya, petai selalu cepat habis di pasar,” tambah Leni.

 

Harapan Petani untuk Dukungan Pemerintah

 

Meskipun panen petai tahun ini tergolong melimpah, para petani tetap berharap adanya dukungan dari pemerintah daerah, terutama dalam meningkatkan akses pasar dan distribusi. Dengan kualitas petai yang baik, mereka berharap dapat memperluas jangkauan pemasaran, bahkan hingga luar Pulau Sumatera.

 

“Kami berharap pemerintah dapat membantu memperluas pasar kami. Harga petai dan durian di Pulau Jawa cukup tinggi, namun kami belum memiliki akses pasar yang memadai,” ujar Leni.

Pemerintah Siap Mendukung UMKM Lokal

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pasar Kota Lubuklinggau, Meidholin, menyatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan pembinaan terhadap UMKM setempat.

Selain itu, pemerintah juga mendorong agar hasil pertanian seperti durian dan petai tidak hanya dijual dalam bentuk mentah, tetapi juga diolah menjadi produk dengan nilai tambah yang menarik.

“Durian bisa diolah menjadi kopi durian, kue durian, dan produk lainnya. Kami akan terus mendukung UMKM di Lubuklinggau untuk memproduksi olahan dengan kemasan yang menarik, agar produk ini bisa bersaing di pasar luar daerah,” ujar Meidholin.

Dengan dukungan yang tepat, tidak menutup kemungkinan komoditas lokal dari Lubuklinggau, baik durian maupun petai, akan lebih dikenal dan diminati di pasar yang lebih luas.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan