Komisi III DPRD Prabumulih Sidak Proyek Normalisasi Sungai Kelekar, Dengarkan Keluhan Warga dan Carikan Solusi
Komisi III DPRD Prabumulih sidak normalisasi Sungai Kelekar, dengarkan keluhan warga, dan carikan solusi untuk kelanjutan pembangunan talud. Foto:Dian/Sumateraekspres.id ,--
Prabumulih, SUMATERAEKSPRES.ID – Komisi III DPRD Kota Prabumulih melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada proyek normalisasi Sungai Kelekar di beberapa titik, Rabu (18/12).
Sidak ini dilakukan untuk mendengar keluhan warga serta memastikan kelancaran pembangunan yang dinilai penting bagi masyarakat sekitar.
Salah satu titik yang disidak adalah kawasan Sungai Kelekar di Kelurahan Majasari, Kecamatan Prabumulih Selatan, yang belakangan ini menjadi perhatian warga.
Proyek normalisasi yang merupakan bagian dari Bantuan Gubernur (Bangun) tersebut sempat menuai keluhan lantaran kurangnya koordinasi dalam pelaksanaan, khususnya terkait pembangunan talud.
BACA JUGA:PNM Terus Dukung Pendampingan Ratusan Nasabah dalam Pendaftaran Izin Edar BPOM
BACA JUGA:Sudah Tiga Warga Talang Pangeran Terjangkit DBD
Komisi III yang dipimpin oleh Ketua Nicho Adha Pranata, didampingi Sekretaris Evi Susanti dan anggota lainnya, langsung berdialog dengan warga setempat.
Mereka mendengarkan berbagai aspirasi dan harapan masyarakat yang menginginkan kelanjutan pembangunan talud dan penanganan yang lebih baik terhadap potensi ancaman banjir.
Mukson, Ketua RT 05 RW 04, menyampaikan bahwa normalisasi sangat dibutuhkan oleh warga setempat. Namun, dia mengungkapkan kekhawatirannya terkait pembangunan talud yang belum tuntas.
BACA JUGA:Akhirnya, PDAM Tirta Prabujaya Kirim Air Bersih Gratis
BACA JUGA:Inflasi Meningkat Jelang Nataru
"Kami sangat mendukung proyek ini, tetapi kami berharap pembangunan talud dilanjutkan, terutama karena rumah kami terancam banjir jika talud yang ada rusak," ujar Mukson.
Warga lainnya juga mengungkapkan terima kasih atas adanya pembangunan talud, namun mengingat kondisi cuaca dan potensi hujan, mereka meminta agar talud lama tidak dirusak dan berharap ada penanganan darurat berupa pembangunan bronjong sementara.
BACA JUGA:Teliti Tikus, Pelajari Pengaruh Platelet Rich Bibrin