Proyek Drainase Tanpa Pengamanan, Warga Keluhkan Keamanan
Proyek drainase di Lubuklinggau tanpa pengamanan, warga khawatir keselamatan terancam. Pedagang terjatuh dari jembatan kecil. Foto:Izul/Sumateraekspres.id--
Lubuklinggau, SUMATERAEKSPRES.ID – Proyek pembangunan drainase di RT 02, Kelurahan Tabah Jemeke, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, menjadi sorotan warga setempat akibat tidak adanya pengamanan di area tersebut.
Drainase yang dalam dan jembatan kecil yang dibangun tanpa pembatas atau tanda peringatan menimbulkan kekhawatiran bagi pengguna jalan.
Pagi ini, sekitar pukul 06.00 WIB, insiden terjadi saat seorang pedagang sayur keliling, Donat, terjatuh dari jembatan yang dibuat oleh pekerja proyek.
BACA JUGA:Irawan Lapor Polisi Usai Difitnah Jadi Bandar Narkoba
BACA JUGA:Program Bedah Rumah Bantu Keluarga Sarmi di Prabumulih Dapatkan Tempat Tinggal Layak
Ketika kejadian, Donat sedang bersiap untuk berjualan, namun akibat terjatuh, ia tidak dapat melanjutkan aktivitasnya.
Seorang warga, Edi, menyatakan, "Proyek ini sangat meresahkan. Tidak ada pengamanan di sekitar drainase yang dalam. Banyak orang khawatir, terutama saat malam hari ketika lampu padam."
Proyek ini dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Lubuklinggau.
BACA JUGA:Sumur Minyak Ilegal Kembali Terbakar di Kawasan PT Hindoli, MUBA
BACA JUGA:Proyek Asal-Asalan, Pembayaran Ditangguhkan Bila Tidak Sesuai Aturan
Namun, minimnya pengamanan di sekitar lokasi membuat masyarakat semakin cemas dengan potensi bahaya yang ada.
Andi Lala, perwakilan LSM Peko, menyatakan kekecewaannya atas kelalaian tersebut. "Kami sangat menyayangkan kurangnya perhatian terhadap keselamatan masyarakat.
Jika kondisi ini tidak segera diperbaiki, banyak orang yang bisa terjatuh, terutama pada malam hari atau saat listrik padam," ujarnya.
BACA JUGA:Kajari Mendorong Tata Kelola Perkebunan Muba, Demi Masyarakat Sejahtera dan Negara makmur