https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Tahun Depan, PT Titan Indra Sejahtera Siap IPO: Target Pertumbuhan Batubara Meningkat Hingga 27 Juta Ton

PT Titan Indra Sejahtera optimis IPO 2025 sukses! Infrastruktur berkelanjutan jadi kunci menarik investor. Foto: istimewa--

JAKARTA ,SUMATERAEKSPRES.ID - Pada tahun 2025 mendatang PT Titan Infra Sejahtera (TIS) berencana melantai di bursa. 

Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana itu bakal berlangsung tahun depan.

Sekedar informasi, TIS merupakan salah satu perusahaan penyedia jasa infrastruktur yang beroperasi di Sumsel.

Perusahaan ini mempunyai dua anak usaha, yakni PT Servo Lintas Raya (SLR) dan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ). SLR mengoperasikan 118 KM jalan hauling sedangkan SDJ mengoperasikan pelabuhan di Sungai Musi untuk mengapalkan komoditas yang diangkut.

Seperti yang disampaikan. Presiden Direktur (Presdir) PT SLR/ PT SDJ Victor B. Tanuadji, pilihan meng-IPO-kan TIS berdasarkan pertimbangan bahwa inti bisnis di bidang infrakstruktur lebih bisa 'mendekati' kepentingan investor yang peduli dengan isu lingkungan. 

BACA JUGA:Titan Kokohkan Kerjasama Dengan PTBA, Resmikan Dermaga Batubara Senilai USD 5 Juta

BACA JUGA:Investasi Dermaga Batubara Senilai 5 Juta USD, PT Titan Infra Energy Maksimalkan Kerjasama dengan PTBA

“Ini murni hanya infrastruktur saja, tidak ada tambang di dalam TIS,” ungkap Victor.

Dia yakin jika saham TIS akan diterima pasar. Sebagai gambaran EBITDA (earning before interest, tax, depreciation, and amortization), istilah umum untuk menggambarkan performa keuangan sebuah perusahaan, tahun lalu TIS mencatatkan EBITDA sebesar US 100 juta.  “Tahun ini kami optimis angka itu akan bertambah,” timpal Direktur Operasi PT Titan Infra Energy, holding TIS, Suryo Suwignyo

Lebih jauh Suryo menjelaskan, revenue atau pendapatan TIS berkait langsung dengan seberapa besar komoditi utama yang diangkut yaitu batubara melewati jalan hauling SLR dan yang dikapalkan SDJ. 

Tahun ini, misalnya, besaran batubara yang lewat dan dikapalkan TIS sebanyak 21 juta ton, meningkat sekitar 15 persen dari tahun 2023 yang sebesar 18 juta ton. Dan tahun depan diperkirakan menjadi 27 juta ton.

Victor menambahkan, sejak tahun ini, PT Bukit Asam Tbk, mulai mengirimkan produksi batubara mereka melalui jalur dan pelabuhan batubara TIS. 

Hal ini membawa angin segar bagi perusahaan. Victor meyakini, batubara Bukit Asam yang melewati jalan TIS dari tahun ke tahun akan terus bertambah. Apalagi di tengah harga batubara yang relatif stabil di harga US 125 dolar per ton. 

BACA JUGA: CSR, Titan Group Sebar 7.030 Paket Sembako untuk Warga Ring 1 di Empat Daerah di Sumsel

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan