Kebutuhan Daging 50 Ton Sehari
*Bulog Sudah Serap Beras Petani 2 Ribu Ton
PALEMBANG - Persediaan stok beras dipastikan aman selama bulan Ramadan 1444 H. Pasalnya, saat ini sudah masuk musim panen hingga April 2023 mendatang. Di Palembang bahkan kini sudah kembali musim tanam. "Kebutuhan beras di Kota Palembang mencapai 130 ribu ton per tahun," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Kota Palembang, Ir H Sayuti MM, kemarin (23/3).
Tapi selama ini, produksi beras para petani di Kota Palembang hanya mencukupi 10 persen dari kebutuhan yang ada. "Pasokan beras kita banyak disuplai dari kabupaten penghasil atau sentra beras yang berada di sekitar Kota Palembang," tegasnya. Tak hanya komoditi beras, diakuinya, komoditi lain seperti sayuran dan cabai dipastikan tetap aman.
Apalagi Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang sudah melakukan kerjasama memorandum of understanding (MoU) pendistribusian komoditi dengan berbagai provinsi yang ada. Seperti Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu melakukan kerja sama untuk penyediaan komoditi cabai. "Kita dibantu suplai komoditas cabai," ungkapnya lagi. BACA JUGA : Akomodir Mudik Gratis, Bisa Daftar Online
Sementara stok daging sapi juga dipastikan tetap aman di bulan Ramadan, pasalnya jumlah pemotongan hewan sapi terus bertambah di rumah potong hewan (RPH) Gandus. hari biasanya, lanjut Sayuti, kebutuhan daging sapi hanya sekitar 10-15 ton/hari. Kini kebutuhan daging sapi di bulan Ramadan sudah tembus 50 ton/hari. "Untuk mencukupinya, jumlah hewan sapi yang dipotong di RPH juga bertambah, kini menjadi 100 ekor setiap hari," tegasnya.
Belum lagi ketersedian daging beku di Bulog saat ini juga tetap aman. Daging dari Bulog kian diminati masyarakat sekarang ini, lantaran harganya yang lebih murah sekitar Rp80 ribu per kg, separuhnya dari harga daging sapi segar yang mencapai Rp160 ribu.
BACA JUGA : Gaji 13 Tunggu Pemerintah PusatKepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Palembang, M Raimon Lauri AR SSTP MSi mengatakan pihaknya memastikan seluruh stok komoditi kebutuhan pokok tersedia dan aman di bulan Ramadan. "Saya mengimbau kepada masyarakat agar membeli bahan pokok sesuai kebutuhan. Janganlah membeli sesuai keinginan," tegasnya. Petugas juga terus memantau ketersedian kebutuhan pokok dan harga di setiap pasar Kota Palembang.
Sementara, Bulog Wilayah Sumsel dan Bangka Belitung terus melakukan penyerapan beras petani. Penyerapan ini sejak akhir Februari dan masih terus berlangsung hingga saat ini, karenanya pihaknya memastikan stok beras aman hingga Lebaran. Muhamad Alexander, Pimpinan Bulog Sumsel Babel mengakui pihaknya terus melakukan penyerapan dan pengadaan hingga sekarang dan stok beras cukup hingga pasca lebaran.
Ia mengatakan, Bulog tentu saat ini juga masih terus melakukan penyerapan pengadaan gabah beras petani dimana beberapa wilayah Sumsel juga sedang panen raya. "Penyerapan beras petani di Palembang, Banyuasin, OKU sejak akhir Februari sampai sekarang, puncaknya diperkirakan akhir Maret sampai April,” jelasnya. Saat ini, Alex menegaskan, pihaknya sudah menyerap sekitar 2 ribu ton. “Ini mudah-mudahan saat puncak panen April kita dapat lebih banyak lagi,” jelasnya.
Diakui Alex, untuk penyerapan harganya mengacu harga yang sudah ditetapkan pemerintah. Karena memang sempat ada harga stabilitas, dengan batas bawah Rp8.300 dan batas atasnya itu Rp9.000. “Kemudian belum lama ini sudah dirilis oleh Bapanas, harga beras kita sekarang oleh bulog seharga Rp9.990 per kilogram. Jadi kalau untuk pembelian gabah kering giling di gudang Bulog itu ditetapkan Rp6.300 per kilogram. Kalau beras Rp9.990 per kilogram,” terang dia.
Ia menuturkan dengan adanya penyesuaian HPP, semakin banyak petani yang memproduksi dan Bulog bisa beli maksimal. Ia mengakui pada saat harga fleksibilitas kemarin, harga cukup jatuh yang artinya petani sedikit protes karena murah. "Sekarang sudah disesuaikan dan merangsang petani meningkatkan produksi lagi,” ucapnya. Alex menjelaskan, target pengadaan tahun ini sekitar 84 ribu ton, sementara kapasitas di gudang Bulog bisa mencapai 100.000 ton. “Harapannya kita bisa melakukan penyerapan lebih maksimal, karena tahun lalu memang penyerapan sedikit lebih kecil,” pungkasnya. (yun/fad)