https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Kasus Gizi Buruk di Puskesmas 11 Ilir Nihil Sejak 2020

Sejak 2020, Puskesmas 11 Ilir bebas kasus gizi buruk. Melalui pelatihan rutin, kader posyandu siap tangani gizi buruk, gizi kurang, dan stunting dengan cepat dan tepat. Foto:Alfery/Sumateraekspres.id--

SUMATERAEKSPRES.ID - Puskesmas 11 Ilir terus berupaya untuk memastikan penanganan masalah gizi pada balita berjalan dengan baik.

Salah satunya dengan memberikan penyegaran kepada kader Posyandu terkait prosedur penanganan balita dengan masalah gizi buruk, gizi kurang, dan stunting.

Kepala Puskesmas 11 Ilir, drg Dini Liany Handayani, menekankan pentingnya edukasi ini agar para kader posyandu dapat segera merespons temuan terkait masalah gizi pada anak-anak di wilayah mereka.

BACA JUGA:Turun Kategori 5K Master dan Umum Sumeks Musi Run 2024, Ini Target Personel Ditintelkam Polda Sumsel

BACA JUGA:Liverpool Kokoh di Puncak, MU Merosot Drastis di Klasemen

Dalam kesempatan tersebut, drg Dini menjelaskan bahwa selama ini, para kader posyandu telah menerima pelatihan tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam menangani balita dengan masalah gizi.

Prosedur ini mencakup langkah awal yang harus diambil oleh kader, termasuk koordinasi dengan petugas Puskesmas 11 Ilir untuk tindakan lebih lanjut.

“Dengan adanya SOP ini, kami berharap para kader dapat bergerak cepat saat menemukan kasus gizi buruk, gizi kurang, atau stunting.

BACA JUGA:Faksi Palestina Sepakat Bentuk Komite Khusus Kelola Jalur Gaza, Ribuan Warga Terancam Kelaparan

BACA JUGA:Keluarga Hamsi Pertanyakan Proses Kasus Pembunuhan ke Polres Lubuklinggau

Langkah pertama yang dilakukan adalah memberikan penanganan awal dan kemudian merujuk balita yang memerlukan perawatan lebih lanjut ke rumah sakit, baik rawat jalan maupun rawat inap,” ujarnya.

Sebagai bagian dari upaya memperkaya pengetahuan para kader, Puskesmas 11 Ilir mengadakan lokakarya yang menghadirkan ahli gizi dan dosen Poltekkes Palembang, Yunita.

Melalui lokakarya ini, diharapkan kader posyandu dapat memperoleh wawasan lebih dalam mengenai penanganan kasus gizi buruk, gizi kurang, dan stunting, sehingga dapat bertindak dengan tepat dan tidak panik dalam situasi yang membutuhkan penanganan segera.

BACA JUGA:Mengintip Spesifikasi Tecno Pop 9, Smartphone Entry Level 1 Jutaan dengan Desain Mirip iPhone

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan