Full Teknologi Informasi, Gedung Pusat Pengelolaan Kebakaran Hutan dan Lahan Rampung 2025
PERTAMA: Peletakan batu pertama pembangunan Gedung Pusat Pengelolaan Kebakaran Hutan dan Lahan kerja sama Indonesia-Korea di Kayuagung, kemarin. Gedung yang dilengkapi command control dan teknologi informasi ini ditagret rampung Mei 2025 mendatang.-foto: nisa/sumeks-
KAYUAGUNG, SUMATERAEKSPRES.ID- Gedung Forest and Land Fire Management Center (Pusat Pengelolaan Kebakaran Hutan dan Lahan) Korea-Indonesia, Kerja sama Bidang pengembangan Sistem Pengelolaan Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera Selatan, bakal dilengkapi comment control dengan teknologi informasi.
Direktur Jendral Perubahan Iklim Ir Laksmi Dewanti MA mengungkapkan, peletakan batu pertama ini langkah awal menjadi center of excellence pusat informasi pelatihan khusus. Lokasinya di Sumsel gemanya di seluruh Nusantara. "Ini merupakan kerja sama Indonesia dengan Korea," terangnya di sela-sela peletakan batu pertama, kemarin (2/12).
Ini merupakan tahap awal untuk membangun fasilitas pusat pengelolaan karhutla. Lokasinya berada di dekat Kantor Manggala Agni Daops XVII Sumatera yang merupakan fasilitas bagian Kementerian dan Kehutanan RI.
"Mudah-mudahan ini akan menjadi pusat untuk mengembangkan kompetensi meningkatkan kualitas dan profesionalitas seluruh aparat karhutla serta menjadi operasi pusat karhutla khususnya wilayah Sumatera,"harapnya.
BACA JUGA:Imitasi dalam Teknologi dan Kecerdasan Buatan: Membangun atau Mengganggu?
BACA JUGA:Cek Kecanggihan Teknologi E-Handling di All New SANTA FE: Stabilitas Tinggi, Aman Maksimal!
Target pengerjaan hingga Mei 2025 mendatang, gedung ini dilengkapi dengan comment control adalah pusat untuk mengendalikan semua operasi karhutla dengan menggunakan teknologi informasi.
" Sekarang kan kita sudah memiliki aplikasi Sipongi monitoring karhutla deteksi awal, sistem peringatan dini, warning system dan mendekati desiminasi dan status titik api panas yang lebih cepat kepada seluruh aparat yang ada agar bisa segera mengambil aksi-aksi apabila terdeteksi ada si suatu wilayah,"imbuhnya.
Perwakilan Korea Indonesian Forest Center, Kuswandono menjelaskan, ini merupakan salah satu soft projects kerja sama dalam rangka peletakan batu pertama pusat pengendalian hutan dan lahan Sumsel. Sebagai pusat latihan dan mempunyai pengalaman terkait kebakaran pada gambut.
Ini merupakan kesatuan dengan kegiatan lainnya proyek ini berjalan 2023 telah melakukan berbagai pelatihan karhutla bagi Manggala Agni dan dilakukan dalam skala kecil karena masih kesulitan membuat pelatihan jumlah besar dan belum optimal.
BACA JUGA:Belanja Praktis dengan QRIS: NKHZ Baby Shop Andalkan Teknologi BRI untuk Kemudahan Transaksi
Karena itu penting membangun gedung pusat dilengkapi ruang kelas 100 orang ada pusat komando dan ke depan fasilitas ini bermanfaat sebesar-besarnya untuk semua.
Sementara itu, Pj Sekda OKI, M Refly berharap nantinya ini dapat meningkatkan kinerja pengelolaan hutan dalam melakukan pemberdayaan semangat terdepan menjaga lingkungan menjaga keselamatan manusia.