https://sumateraekspres.bacakoran.co/

WA Terakhir, ‘Dek, Bangunlah Salat Subuh’

BERDUKA: Tri Fitriani (45), ibu Lidia Puspitasari (20) saat tiba di depan instalasi jenazah RS Bhayangkara M Hasan, disambut isak tangis kerabatnya, kemarin (28/11). - Foto : kemas/sumeks-

Nestapa Keluarga 3 Korban Kebakaran Bengkel-Konter Pulsa Jl Perintis Kemerdekaan 

SUMATERAEKSPRES.ID - Tiga orang tewas dalam musibah terbakarnya bengkel sekaligus konter pulsa di Jl Perintis Kemerdekaan Kelurahan Lawang Kidul, Kecamatan Ilir Timur (IT)-III, Kamis (28/11) pukul  08.00 WIB. Salah seorang korban, Lidia Puspitasari (20), mahasiswi Universitas PGRI Palembang.

Meninggalnya Lidia dalam kondisi mengenaskan membuat Tri Fitriani, PNS Penyuluh Keluarga Berencana yang bertugas di Desa Kandis Kecamatan Pampangan, Kabupaten OKI begitu terpukul. Dia harus kehilangan putri yang begitu ia cintai.

"Baru pagi tadi (kemarin pagi) saya WA dia. Dek bangun Nak, salat subuh. Dia lalu balas WA, iya Mi masih ngantuk," ungkap Tri dengan nada bicara lirih. Cerita itu disampaikan Tri kepada kerabatnya di depan ruang instalasi jenazah RS Bhayangkara M Hasan Palembang, kemarin siang.

Tri mengakuinya jika aktivitas menghubungi sang putri tercinta yang sedari  kecil tinggal bersama keluarga Mukmin SPd (Kepala SD di Banyuasin) ini memang sudah dilakukannya sejak lama. Tri juga mengenang jika beberapa hari lalu sang putri sempat merengek minta dibelikan sepatu baru.

Sebab, sepatu yang dipakai putrinya untuk kuliah dan aktivitas sehari-hari sudah rusak. Dia tidak menyangka jika percakapan WA pagi kemarin merupakan obrolan terakhir dengan mediang putrid kandungnya itu.

BACA JUGA:Tragedi Pilu Kebakaran Bengkel di Perintis Kemerdekaan: 3 Wanita Meregang Nyawa, 2 Alami Luka Bakar Serius

BACA JUGA:Kebakaran Bengkel di Jalan Perintis Kemerdekaan Palembang, 2 Korban Dilarikan ke RS Pelabuhan, Ini Kejadiannya

Kesedihan juga diungkapkan teman kuliah almarhumah Lidia, sesama mahasiwi FKIP Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas PGRI Palembang. Begitu mengetahui kejadian itu, dia dan teman-teman korban yang lain langsung bergegas ke instalasi jenazah RS Bhayangkara M Hasan.

"Kami baru dengar kabar pagi tadi, mungkin dia tertidur karena memang tidak ada jadwal kuliah hari ini (Kamis)," ungkap M Aldo Rachmad Akbar, teman almarhumah Lidia, mahasiswa semester lima.

Almarhumah Lidia terbakar bersama Siti Rohani (56) dan sang putri, Mega Monica (22), dua penghuni rumah yang juga dijadikan bengkel motor dan konter pulsa itu. Selain mereka, ada tiga korban lain yang alami luka bakar.

Mereka, Mirwan Pahlevi (28), putra dari pemilik bengkel serta dua karyawan bengkel yakni Hermanto (19) dan Devi (21). Ketiganya langsung dilarikan ke RS Pelabuhan Palembang.

Sementara, Amat (32), keponakan Mukmim sang pemilik bengkel mengaku  baru mengetahui adanya kebakaran itu setelah ditelepon kerabatnya sekitar pukul 08.30 WIB. 

BACA JUGA:Kebakaran Hanguskan Ruang UKS dan Pimpinan SMP Muhammadiyah, Kerugian Capai Ratusan Juta

BACA JUGA:Karyawan BNI Diberi Keterampilan Manajemen Kebakaran

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan