Bikin Kursi Ergonomis, Pemanggang Kemplang Nyaman, FKM UNSRI Gelar Pengmas Ergonomi
PENGABDIAN: Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya melakukan pengabdian masyarakat di Balai Desa Meranjat 2, Kabupaten Ogan Ilir, Senin (18/11). - FOTO: IST-
SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam upaya mencegah Penyakit Akibat Kerja (PAK), Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Sriwijaya (UNSRI) melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat (Pengmas), Senin (18/11).
Mengusung tema ergonomi dengan tajuk Penerapan "Desain Panggangan dan Meja Berjaring Ergonomis", Tim Dosen FKM UNSRI berupaya memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kesehatan dan kenyamanan kerja para pekerja pemanggang kemplang di Balai Desa Meranjat 2, Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel.
Tim ini terdiri dari Desheila Andarini SKm MSc selaku Ketua Program Pengmas Ergonomi FKM UNSRI, Poppy Fujianti, SKm MSc, Mona Lestari, SKm MKKK dan Dina Waldani, SKm Mkes serta dibantu oleh mahasiswa peminatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) atau Occupational Health and Safety (OHSA) FKM UNSRI.
Desheila mengatakan, kegiatan ini merupakan kelanjutan dari penelitian tentang postur kerja para pekerja kemplang yang dilakukan oleh Dosen FKM UNSRI pada tahun sebelumnya. Hasil riset tersebut melahirkan rancangan kursi ergonomis yang dirancang khusus untuk meningkatkan kenyamanan dan efisiensi selama proses memanggang kemplang.
BACA JUGA:FKM UNSRI Terapkan Desain Ergonomis untuk Kurangi Risiko PAK pada Pekerja Pemanggang Kemplang
BACA JUGA:UNSRI Kembangkan Alat Peraga Energi Terbarukan Berbasis IoT untuk Guru dan Siswa
Berdasarkan hasil riset dengan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA), postur kerja pemanggang kemplang berada pada tingkat risiko tinggi (high risk) dengan skor 10. Banyak pekerja menunjukkan postur kerja yang tidak sesuai, sementara hasil identifikasi keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) menunjukkan indikasi ‘cukup sakit’. "Hal ini menegaskan perlunya solusi untuk mencegah keluhan yang lebih serius,” ujar dia
Kegiatan ini diikuti oleh 23 pekerja pemanggang kemplang di Desa Meranjat 2. Para peserta antusias mengikuti berbagai sesi, mulai dari pre-test, penyampaian materi, diskusi tanya jawab, hingga post-test.
Beberapa peserta mencoba langsung kursi panggangan dan meja berjaring ergonomis yang telah dirancang, kemudian berdiskusi aktif mengenai desain tersebut. Mereka juga memberikan masukan yang berharga untuk pengembangan lebih lanjut.
Melalui kegiatan ini, FKM UNSRI berharap dapat meningkatkan kesejahteraan, kualitas hidup, serta kesehatan komunitas lokal sehingga terhindar dari PAK. "Tim pengabdian berharap inovasi ergonomis ini dapat dikenal lebih luas, membawa manfaat nyata, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan," tukas Desheila
Sekretaris Desa Meranjat 2, Efrizal Suproadi mengapresisi atas kegiatan ini. “Pembuatan kursi ergonomis sangat bermanfaat bagi masyarakat. Ini meningkatkan kenyamanan dan mempermudah dalam pembuatan kemplang, sehingga dapat mendongkrak perekonomian serta mengurangi risiko kesehatan,” ujarnya.