Iran Membuka Pintu Diplomasi dan Kembangkan Nuklir sebagai Energi Dalam Negeri
Iran Membuka Pintu Diplomasi dan Kembangkan Nuklir sebagai Energi Dalam Negeri-foto: ist-
SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam sebuah wawancara pada Sabtu malam, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyampaikan bahwa negara Republik Islam Iran "siap" untuk melakukan pembicaraan guna menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015 yang telah ada, dengan beberapa penyesuaian.
Araghchi menekankan bahwa Iran melihat "jendela diplomasi" yang terbuka, asalkan pihak-pihak lain menunjukkan keseriusan dalam upaya mencapai kesepakatan tersebut.
“Jendela diplomasi masih terbuka, selama pihak lain menunjukkan kemauan yang serius,” ujar Araghchi dalam program televisi “pembicaraan khusus”.
Namun, Araghchi juga menegaskan bahwa jika keseriusan dari pihak lain tidak tercapai, maka Iran tidak akan ragu untuk mengambil kebijakan alternatif.
BACA JUGA:Israel Optimis Pemerintahan Trump Akan Bertindak Tegas terhadap Iran
BACA JUGA:Iran Siap Berunding Soal Nuklir Tanpa Tekanan Internasional
Iran Siap Hadapi Berbagai Skenario
Lebih lanjut, Araghchi mengungkapkan bahwa Iran siap menghadapi berbagai kemungkinan terkait dengan program nuklirnya.
Ia menyatakan bahwa Iran terbuka untuk melakukan baik “interaksi” maupun “konfrontasi”, tergantung pada sikap yang diambil oleh negara-negara Barat.
“Kami siap untuk setiap skenario, baik itu interaksi atau konfrontasi. Kami telah menyatakan hal ini sebelumnya dan kami tetap teguh dengan pernyataan tersebut,” tambah Araghchi.
BACA JUGA:Warga Lubuklinggau Kebanjiran dan Terancam Ular Berbisa Usai Hujan Semalaman
BACA JUGA:Israel Berusaha Gagalkan Program Nuklir Iran, Ancaman Meningkat di Timur Tengah
Dengan tegas, ia menyatakan bahwa meskipun Iran tetap mengedepankan upaya diplomasi, negara ini juga siap mempertahankan kedaulatan dan kepentingan nasionalnya.
Kemajuan Program Nuklir Iran untuk Kepentingan Domestik
Dalam beberapa tahun terakhir, program nuklir Iran telah mengalami perkembangan pesat.
Selain pengayaan uranium yang meningkat untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri, Iran juga telah menempatkan diri di jajaran tiga negara teratas dalam produksi isotop untuk keperluan medis.