Iran Membuka Pintu Diplomasi dan Kembangkan Nuklir sebagai Energi Dalam Negeri
Iran Membuka Pintu Diplomasi dan Kembangkan Nuklir sebagai Energi Dalam Negeri-foto: ist-
Hal ini menunjukkan kemajuan teknologi nuklir Iran yang tidak hanya berfokus pada tujuan militer atau energi, tetapi juga pada aplikasi-aplikasi lain yang berguna bagi masyarakat.
Salah satu contoh pengembangan teknologi nuklir yang signifikan adalah pengoperasian pabrik pengolahan buah kering berbasis plasma pertama di Iran.
Pabrik ini diresmikan oleh Mohammad Eslami, Kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), pada Sabtu (16/11), di provinsi Kerman, selatan Iran.
Fasilitas ini merupakan hasil dari riset yang dilakukan selama dua dekade dan bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dengan memanfaatkan teknologi plasma untuk pengolahan makanan.
Eslami menyampaikan bahwa teknologi plasma yang awalnya lebih banyak digunakan di sektor medis kini diperluas ke industri pengolahan makanan.
Dengan kapasitas pemrosesan yang dapat mencapai hingga 6.000 ton kacang per tahun, pabrik ini akan menangani berbagai produk pertanian seperti pistachio, almond, kacang tanah, jagung, biji-bijian, dan minyak sayur. Ini diharapkan dapat mengurangi kerugian ekspor dan meningkatkan kualitas produk pangan domestik.
“AEOI sangat berkomitmen untuk memanfaatkan teknologi nuklir untuk mengatasi tantangan domestik dan meningkatkan kualitas hidup warga Iran,” tegas Eslami.
Ia juga menambahkan bahwa teknologi plasma ini akan memberikan dampak positif, tidak hanya untuk sektor medis, tetapi juga dalam bidang pertanian dan industri pengolahan makanan.
Arah Baru Teknologi Nuklir Iran
Inisiatif ini mencerminkan komitmen Iran dalam mengintegrasikan teknologi canggih ke dalam kehidupan sehari-hari untuk kepentingan masyarakat.
Dengan semakin banyaknya aplikasi teknologi nuklir yang beragam, Iran berupaya untuk meningkatkan kualitas hidup warganya sambil tetap menjaga kedaulatan negara di tengah tekanan internasional.
Dengan adanya pabrik pengolahan berbasis plasma ini, Iran menunjukkan bahwa mereka tidak hanya bergantung pada pengembangan energi nuklir sebagai sumber listrik, tetapi juga memperluas pemanfaatannya dalam sektor-sektor lain yang mendukung pertumbuhan ekonomi domestik dan ketahanan pangan.