17 Hari Jelang Closing, Makin Ramai Pendaftar,
--
Event Musi Run ini menjadi kompetisi lomba lari paling bergengsi di Sumsel, karena Harian Sumatera Ekspres tidak main-main soal rule dan standar yang diberlakukan. Setara dengan event Maraton tingkat internasional, seperti Tokyo Maraton, London Maraton dan lain-lainnya.
"Kami menggunakan chip di setiap nomor dada peserta. Chip ini yang menghitung waktu tempuh peserta sampai ke finis, sehingga hasil pemenang dapat akurat dan tidak menimbulkan perselisihan. Penggunaan chip ini sama seperti event maraton internasional, seperti Tokyo Marathon dan sejenisnya," tegasnya.
Aspek lainnya seperti Rest Fresh Man, juga sudah diperhitungkan. Dimana untuk kategori 5K menggunakan satu titik. "Sedangkan untuk kategori 10K, titik Rest Fresh Man ada 2 titik,” ucapnya.
Di setiap Rest Fresh Man, peserta akan mendapatkan pita sebagai tanda sudah sampai ke titik tersebut. “Jika sampai ke finis, pita itu digunakan untuk mengambil medali," jelasnya. Pemenang ditentukan berdasarkan waktu tercepat, terkualifikasi dengan benar, dan harus WNI.
BACA JUGA:HUT Ke-13, Berikan Promo Spesial, MDP Superstore Dukung Musi Run
BACA JUGA:Ikut Sumeks Musi Run Seri V 2024 demi Jaga Kesehatan
"Dengan event Musi Run ini, diharapkan bisa menjadi sport tourism di Kota Palembang khususnya, dan Sumatera Selatan umumnya. Untuk semakin memperkenalkan event ini ke kancah regional maupun nasional, panitia menonjolkan ikon Jembatan Ampera, serta dipusatkan di Jakabaring Sport City (JSC)," bebernya.
Sumeks Musi Run 2024 kategori 5K, rutenya start dari depan Stadion Gelora Sriwijaya, keluar pintu gerbang utama JSC, berbelok melingkari Tugu Rotunda, masuk ke Jl GHA Bastari, putar balik di Simpang Pasar Induk/Imigrasi/UIN Raden Fatah Palembang.
Peserta kembali ke Jl GHA Bastari, masuk ke komplek JSC dan finis di tempat semula depan Stadion Gelora Sriwijaya. “Setelah finis, peserta dapat menukarkan pita-nya dengan medali finisher,” paparnya.
Sementara kategori 10K, startnya sama kategori 5K. Namun setelah melintas persimpangan pasar induk Jakabaring, rutenya terus saja di Jl GHA Bastari menaiki FlyOver (FO) Jakabaring. Lalu Jl HM Ryacudu, Jembatan Ampera, putar balik air mancur depan Masjid Agung Palembang.
Peserta kategori 10K, naik lagi ke Jembatan Ampera, Jl HM Ryacudu, Jl HM Ryacudu, menaiki FO Jakabaring, Jl GHA Bastari, masuk lagi ke komplek JSC, dan finis di depan Stadion Gelora Sriwijaya. “Peserta kemudian menukarkan pita dengan medali,” pungkasnya.