Kasihan, Angkutan Sawit Dilarang Melintas di Jalan Perusahaan Sawit, Ini Curhat Petani Sawit Banyuasin!
Petani Desa Upang Induk memohon PT Agrindo Raya membuka akses jalan demi kelangsungan hidup. Foto: kemas/sumateraekspres.id--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Seorang petani sawit asal Desa Upang Induk Kecamatan Air Salek Kabupaten Banyuasin bernama Karya (71) mendatangi kantor perusahaan perkebunan sawit PT Agrindo Raya di Jalan Basuki Rahmad, Jum'at (8/2024) sore.
Ini bukanlah kedatangannya yang pertama ke kantor tersebut melainkan yang kesekian kalinya.
Karya ingin meminta kepada PT Agrindo Raya yang sebagai pemegang Hak Guna Usaha (HGU) lahan perkebunan kelapa sawit untuk membuka akses jalan Perambahan-Air Salek yang sebelumnya juga telah dihibahkan kepada Pemkab Banyuasin.
"Saya jauh-jauh datang dari desa kesini hanya untuk minta ketemu dengan Pak Antony (Antony Sitorus pimpinan PT Agrindo Raya,red). Tapi selalu saja dikatakan tidak ada di tempat dsn saya tidak pernah dilayani dengan baik, cuma disuruh menunggu tanpa ada kejelasan," keluh Karya yang tak kuasa menahan raut muka sedihnya.
Karya mengaku akibat penutupan akses jalan yang sebelumnya dijadikan akses untuk mengangkut sawit hasil panen di kebun miliknya membuat dirinya harus memutar dengan jarak yang sangat jauh.
BACA JUGA:Kepergok Curi TBS Sawit di Kebun, Warga Empat Lawang Dibekuk Polisi, Ini Dia Penampakannya
BACA JUGA:Lidia Terbantu, Manfaat Jaringan Luas ATM BRI Terasa di Perkebunan Sawit Seluma
Dampaknya, akibat memutar terlampau jauh banyak pengemudi angkutan sawit yang menolak untuk mengangkut sawit miliknya.
"Akibatnya banyak dari tandan sawit yang tidak terangkut dan dibiarkan membusuk di pinggir jalan. Ini sangat meeugikan saya selaku petani sawit," keluh Karya yang seolah tak bisa lagi menahan amarahnya diperlakukan seperti itu.
Sayangnya, upaya Karya untuk menuntut agar PT Agirindo Raya membuka kembali akses jalan untuk angkutan sawit itu seolah bertepuk sebelah tangan.
Selain tak kunjung direspons oleh PT Agrindo Raya, Karya seolah berjuang sendirian karena petani sawit lainnya seolah tutup mata terhadap perjuangan karya ini.
"Saya berjuang sendiri agar supaya PT Agrindo bisa kembali membuka akses jalan untuk angkutan sawit. Sementara petani lainnya tidak ada yang mendukung saya," keluh pria paruh baya ini dengan nafas terengah-engah, kemarin (8/11/2024).
BACA JUGA:Muba Kaya Hasil Kelapa Sawit, Bukan Sekadar Minyak Bumi
BACA JUGA:Sumsel Produksi 3,3 Juta Ton Kelapa Sawit Setiap Tahun, Masuk Tiga Besar di Sumatera