Penguatan Literasi di Ruang Digital
Guru SMAN 1 Sanga Desa, Rojaki, M.Pd. -foto: ist-
Bijak Berliterasi
Perkembangan teknologi di era revolusi industri 4.0 ini sangat melesat. Salah satu indikatornya semakin ramai dan bergantungnya manusia terhadap koneksi jaringan internet.
Aktivitas sehari-hari pun tak lekang dengan sentuhan digitalisasi.
Sebab perkembangannya telah member pengaruh yang besar dalam hubungan komunikasi manusia. Manusia, informasi, komunikasi dan digitalisasi seolah mata rantai yang tak bisa putus/lingkaran.
Hidup manusia kini dalam putaran transformasi tenologi komunikasi. Dan salah satunya adalah media sosial.
BACA JUGA:Inovasi Digitalisasi Cegah Korupsi
BACA JUGA:KKN Tematik Digitalisasi Desa
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengunggah informasi di media sosial agar kita tidak menjadi bagian dari penyebar hoaksD:\BUKU ROJAKI\PENGUATAN LITERASI DI RUANG DIGITAL.docx - _ftn3.
Pertama, jangan hanya membaca judul, tapi harus keseluruhan informasi. Informasi yang bersifat hoaks biasanya menggunakan judul yang provokatif.
Pengguna media sosial yang enggan membaca keseluruhan informasi biasanya hanya membaca judul lalu memercayai informasi itu dan menyebarkan sesuai dengan kesimpulan judul yang dibaca.
Padahal, terkadang judul dan keseluruhan informasi acap kali berbeda. Oleh sebab itu, membaca kritis keseluruhan informasi harus dilakukan oleh pengguna medsos.
BACA JUGA:PLN Bikin Pelatihan Literasi Digital, Bagi Siswa dan Guru SMK
BACA JUGA:Pertamina Rayakan HAN 2024 di Kampung Literasi 26 Ilir
Kedua, kita sebagai masyarakat yang literat sebaiknya mengecek sumber berita. Banyak informasi yang beredar luas di media sosial.