Waspada, Bisa Makan Korban, Cuaca Ekstrem Intai Sumsel, Paling Sering Angin Puting Beliung
CUACA EKSTREM: Awan hitam menaungi wilayah Palembang dan sekitarnya, jadi pertanda cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi.-foto: evan/sumeks-
"Tidak hanya rumah yang rusak, pohon pohon besar sampai ikut terangkat,"ucapnya. Bantuan untuk korban sendiri telah dibagikan baik itu dari Pemkab Banyuasin, bantuan juga mengalir dari Baznas Banyuasin, Pemprov Sumsel dan instansi lainnya.
Hujan |lebat juga terjadi di wilayah Kabupaten OKU pada Sabtu (2/11) hingga malam. Kapolsek Ulu Ogan Ipda Omi mengatakan, belum ada laporan masyarakat atau perangkat desa terkait dampak hujan tersebut. “Untuk Sungai Ogan di wilayah Ulu Ogan naiknya tidak banyak karena sudah lama tidak hujan," kata Omi.
Secara umum kata dia, untuk Sungai Ogan ada sedikit kenaikan debit air dari sebelumnya. Diketahui wilayah Ulu Ogan termasuk daerah yang rawan terjadi bencana banjir dan tanah longsor.
Penjabat Bupati OKU M Iqbal Alisyahbana meminta masyarakat bersiap menghadapi musim penghujan. Seperti melakukan pemeriksaan saluran air yang bisa berpotensi tersumbat dan menyebabkan terjadinya banjir. Iqbal minta instansi terkait untukmembersihkan dan merapikan saluran air. Sehingga saat musim penghujan dan air turun bisa mengalir dan tidak terjadi sumbatan.
BACA JUGA:KONI Utamakan Keselamatan Atlet, PON XXI Aceh-Sumut Dihantui Cuaca Ekstrem
BACA JUGA:Cara Efektif Menghadapi Cuaca Ekstrem: Simak Baik-baik 10 Tips Penting untuk Kesiapan Maksimal
Apalagi, untuk di Kabupaten OKU sudah tiga kali terjadi banjir besar. Terpisah, Kabid Kedaluratan dan Logistik BPBD OKU Timur, Budi Widiyanto mengatakan, pihaknya telah memetakan wilayah rawan bencana ketika musim hujan. Yakni bencana banjir di daerah aliran sungai (DAS).
Wilayah pinggir sungai ini yang rawan banjir yakni Kecamatan Bunga Mayang, Kecamatan Martapura, Kecamatan Bangsa Raja. Lalu Kecamatan Madang Suku I, Kecamatan Madang Suku II, Kecamatan Cempaka, dan Semendawai Suku III, dan Semendawai Barat.
Wilayah juga rawan banjir, yakni di sepanjang aliran Sungai Belitang, meliputi Buay Madang Timur, Kecamatan Belitang, Kecamatan Belitang II, Kecamatan Belitang III dan Kecamatan Belitang Mulya. "Wilayah-wilayah yang rawan banjir ini karena di sepanjang pesisir Sungai Komering dan Belitang," kata Budi.
Yang sangat menjadi perhatian adalah Kecamatan Cempaka. Sebab Kecamatan Cempaka berada di bagian paling rendah bagian hilir Sungai Komering. "Bisanya kalau banjir, semua desa di Cempaka akan terdampak. Di Cempaka sendiri ada sekitar 13 desa," sebutnya.
Bencana banjir yang terjadi di OKU Timur, biasanya air kirim dari ulu sungai yakni di wilayah Kabupaten OKU Selatan. "Makanya jika terjadi hujan lebat di ulu sangai, kita harus waspada, dan berkoordinasi dengan BPBD di OKU Selatan," katanya.
BACA JUGA:Waspadai Cuaca Ekstrem, Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang
BACA JUGA:Waspada Cuaca Ekstrem di Sumsel, Kamis 30 Mei 2024: Ini Detil Prakiraan BMKG!
Jenis bencana lainnya, seperti tanah lonsor, lanjutnya, di OKU Timur jarang terjadi, sebab bukan wilayah perbukitan. Tapi tetap juga waspada lonsor di daerah pinggir sungai. Warga OKU Timur juga perlu waspada terhadap bencana puting beliung dan angin kencang. Sebab pada akhir tahun 2023 lalu, pernah terjadi angin kencang di Desa Kota Baru, Kecamatan Martapura.
"Puting beliung terjadi November lalu, sekitar 48 rumah tedampak. Cuma tidak begitu parah, sebab ada beberapa yang genteng rumah lepas," katanya.