Waspada, Bisa Makan Korban, Cuaca Ekstrem Intai Sumsel, Paling Sering Angin Puting Beliung
CUACA EKSTREM: Awan hitam menaungi wilayah Palembang dan sekitarnya, jadi pertanda cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi.-foto: evan/sumeks-
Dinsos menyiapkan bantuan berupa pakaian, terpal, kasur, selimut, dan bahan makanan untuk para korban. Novi mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi angin puting beliung, terutama saat musim peralihan cuaca seperti sekarang. Fenomena ini sering terjadi saat perubahan cuaca mendadak dari panas terik pada siang hari menjadi mendung di sore hari.
Beberapa daerah di Lubuklinggau yang dikenal rawan terdampak angin puting beliung antara lain Lubuk Tanjung, Ulak Lebar, Cereme Taba, Karta Bakti, Sukajadi, Megang, dan Watervang. Hujan deras disertai angin puting beliung terjadi di wilayah Kabupaten Empat Lawang. Sedikitnya empat unit rumah rusak berat.
Satu rumah di Kecamatan Saling, satu rumah di Desa Muara Karang, Kecamatan Pendopo, satu rumah di Desa Muara Pinang Baru dan satu rumah lainnya di Desa Suka Dana. Kejadiannya 31 Oktober lalu.
"Kalau yang di Saling itu kejadiannya sekitar pukul 16.00 WIB. Sedangkan di Lintang pukul 17.00 WIB," jelas Plt Kepala BPBD Empat Lawang H. Dadang Munandar melalui Kabid Kesiapsiagaan, Pahri. Beruntung tidak ada korban jiwa.
BACA JUGA:BMKG: Cuaca Ekstrem Sumatera Selatan Selasa 15 Oktober 2024, Hujan Lebat dan Angin Kencang
Kalaksa BPBD Kabupaten Muara Enim, Abdurrozieq Putra mengatakan, ada beberapa bencana yang menjadi perhatian serius saat ini. Salah satu yang sudah terjadi yaitu puting beliung. "Angin kencang terjadi Rabu malam 23 Oktober, merusak beberapa rumah warga dan menumbangkan sejumlah pohon," ujarnya.
Tumbangnya beberapa pohon tersebut merusak beberapa fasilitas umum seperti pagar dan juga kabel listrik. Sehingga listrik sejumlah wilayah sempat padam. "Ada empat lokasi bencana yakni kelurahan pasar III, Kelurahan Pasar II, Kelurahan Air Lintang, Kelurahan Muara Enim dan Desa Lubuk Empelas. Semuanya di Kecamatan Muara Enim," ujarnya.
Total terdata 55 rumah yang rusak, tertimpa pohon tumbang maupun atap yang melayang atau terlepas. Ada 4 kendaraan yang tertimpa pohon tumbang.
Untuk warga yang rumahnya rusak berat, BPBD Muara Enim memberikan bantuan logistik dan untuk fasilitas pendidikan juga sudah diterapkam status tanggap darurat bencana hidrometeorologi basah.
Terpisah, Kepala BPBD Banyuasin, Reza Agus Perdana melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, M Rhoma Dona, mengatakan, pada peralihan musim seperti sekarang, masyarakat di Banyuasin diharapkan waspada dan siaga.
BACA JUGA:Peringatan Dini BMKG Selasa 8 Oktober 2024: 4 Daerah di Sumatera Selatan Waspada Cuaca Ekstrem
BACA JUGA:Amukan Puting Beliung saat Cuaca Ekstrem, Rusak 26 Rumah pada 3 Desa di Ogan Ilir, Lukai Warga
Selain di Muara Telang, ada beberapa kecamatan yang rawan angin puting beliung yaitu Air Saleh, Muara Padang, Muara Sugihan, Pulau Rimau, Makarti Jaya, dan Banyuasin II.
Sebelumnya, telah terjadi bencana angin puting beliung pada Kamis sore lalu di Kecamatan Muara Telang, Banyuasin. Akibatnya sekitar 50 rumah mengalami kerusakan baik itu parah. Sementara, yang rusak sedang dan ringan tersebar enam desa di kecamatan Muara Telang yaitu Desa Telang Jaya, Desa Upang Ceria, Upang Cemara, Desa Panca Mukti, Desa Telang Makmur, dan Desa Mekar Mukti.