Peat-IMPACTS: Membangun Masa Depan Berkelanjutan untuk Ekosistem Gambut Indonesia
Dialog lintas sektor yang berfokus pada pengelolaan berkelanjutan ekosistem gambut di Indonesia pada puncak pencapaian proyek Peat-IMPACTS oleh ICRAF Indonesia.- Foto: Ist-
Mewakili Ir. Kosarodin, M.M., Kepala Bappeda Banyuasin, Pipi Oktorini, SE, M.Si, Kepala Bidang Perencanaan, Perekonomian, dan Sumber Daya Alam, menambahkan bahwa edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya ekosistem gambut harus menjadi prioritas.
"Setiap langkah kecil dapat berdampak besar bagi lingkungan dan kehidupan kita," ujar Pipi. Ia juga berharap kerjasama yang telah terjalin dengan ICRAF Indonesia dapat terus berlanjut di masa depan.
Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel, Drs. H. Edward Candra, M.H yang diwakili oleh Pandji Tjahjanto, S.HUT., M.Si., Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Sumsel, menegaskan pentingnya keterlibatan dan kolaborasi berbagai pihak dalam menjaga ekosistem gambut secara alami. Menurutnya, kunci keberhasilan terletak pada peningkatan kapasitas di setiap sektor yang terlibat.
“Inisiatif Peat-IMPACTS bertujuan untuk mengatasi kesenjangan dan membangun fondasi yang kuat dalam menghadapi berbagai kendala dan tantangan dalam pengelolaan ekosistem gambut yang berkelanjutan. Melalui dialog multipihak ini, kita berkomitmen bersama untuk melestarikan dan mengelola lahan gambut demi keberlanjutan lingkungan,” ungkap Tjahjanto.
Peneliti utama CIFOR-ICRAF, Dr. Sonya Dewi menambahkan, Peat-IMPACTS ibarat kendaraan yang dirakit dan disempurnakan melalui proses panjang.
BACA JUGA: Gambut Muba Produksi Asap, Satgas Karhutla Ogan Ilir, Banyuasin, Muara Enim Berjibaku Siang Malam
BACA JUGA:Yuk Kenali Karakteristk Tanah Gambut dan 3 Manfaatnya Bagi Lingkungan!
Ada tiga capaian penting yang telah diraih: perubahan perilaku yang membutuhkan waktu, usaha, dan kemauan besar; pembelajaran bersama, baik pengetahuan maupun keterampilan; serta terbentuknya jaringan mitra yang membantu mencapai tujuan hingga diakui secara global.
Keberhasilan ini, lanjut Sonya, dibangun melalui pendekatan inklusif, integratif, dan berbasis bukti untuk mewujudkan ekonomi yang berketahanan iklim dengan dampak lingkungan seminimal mungkin.
"Perjalanan ini belum selesai. Kami berterima kasih atas kerjasama yang telah terjalin, dan berharap semua yang telah dilakukan dapat bermanfaat, baik saat ini maupun di masa mendatang. Kami juga mohon maaf jika hasilnya belum maksimal," tutup Sonya.