https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Peat-IMPACTS: Membangun Masa Depan Berkelanjutan untuk Ekosistem Gambut Indonesia

Dialog lintas sektor yang berfokus pada pengelolaan berkelanjutan ekosistem gambut di Indonesia pada puncak pencapaian proyek Peat-IMPACTS oleh ICRAF Indonesia.- Foto: Ist-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Pada puncak pencapaian proyek Peat-IMPACTS, ICRAF Indonesia menyelenggarakan Dialog Multipihak yang berfokus pada pengelolaan berkelanjutan ekosistem gambut di Indonesia. 

Acara ini bertajuk “Menuju Masa Depan: Rekam Jejak Peningkatan Pengelolaan Lahan Gambut dan Kapasitas Pemangku Kepentingan di Indonesia melalui Peat-IMPACTS.”

Dialog ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah provinsi dan kabupaten, tim kerja desa, petani pelopor, perwakilan Dinas Pendidikan, serta media.

Dialog Multipihak ini menjadi wadah untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, serta ide-ide yang dikumpulkan selama pelaksanaan program Peningkatan Pengelolaan Lahan Gambut dan Kapasitas Pemangku Kepentingan di Indonesia. Tantangan yang dihadapi dan evaluasi program juga dibahas sebagai bahan diskusi untuk memastikan keberlanjutan kolaborasi di masa mendatang.

BACA JUGA: Hujan empat Hari, Gambut sudah basah

BACA JUGA:Karhutla di Pangkalan Lampam Berhasil Dipadamkan, Pendinginan Lahan Gambut di Sungai Sibur Terus Berlanjut

Direktur ICRAF Program Indonesia, Andree Ekadinata mengatakan, ekosistem gambut memiliki peran penting dalam mitigasi perubahan iklim, penyimpanan karbon, dan menjaga keanekaragaman hayati, yang turut mendukung kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitarnya.

Jika tidak dikelola dengan baik, dampaknya bisa menimbulkan bencana. "Oleh karena itu, ICRAF Indonesia hadir dengan dukungan pendanaan dari BMU IKI melalui Proyek Peat-IMPACTS, yang juga dikenal sebagai #PahlawanGambut," katanya. 

Septa Hardiansyah, S.Kom, dari Kelompok Kerja RPPEG Kabupaten OKI, mewakili Kepala Bapeda Ogan Komering Ilir (OKI), mengatakan, pihaknya  percaya bahwa kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta adalah kunci dalam mengatasi tantangan yang dihadapi oleh lahan gambut di Indonesia.”

"Restorasi gambut merupakan proses panjang yang memerlukan pengelolaan lahan yang tepat untuk kesejahteraan masyarakat," 

Selain itu, kata di, pihaknya juga berterima kasih kepada ICRAF yang telah hadir di Sumsel, serta memberikan pembelajaran dan motivasi kepada masyarakat.

"Kegiatan ini terlaksana melalui kolaborasi erat berbagai pemangku kepentingan, dan diharapkan pertemuan seperti ini terus berlanjut untuk memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi semua pihak, kata Hardiansyah," ulas dia.

BACA JUGA:Karhutla Gambut di Lempuing Jaya OKI, 7 Hari Pemadaman, 21 Hektare Terbakar

BACA JUGA:Inilah 4 Strategi Kapolres OKI dalam Mengatasi Karhutla di Wilayah Gambut, Apa Saja? Ini Dia!

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan