Inilah 4 Strategi Kapolres OKI dalam Mengatasi Karhutla di Wilayah Gambut, Apa Saja? Ini Dia!

Kapolres OKI, AKBP Hendrawan Susanto, menerapkan empat prinsip utama dalam memadamkan api selama Karhutla di wilayah gambut: kecepatan, kekuatan, kesabaran, dan kepastian padam. Foto: nisa/sumateraekspres.id--

KAYUAGUNG, SUMATERAEKSPRES.ID- Musim kemarau merupakan ancaman terbesar bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutlah).di wilayah Bumi Bende Seguguk Kabupaten Ogan Komering Ilir atau OKI.

Pasal ya di wilayah tersebut hampir sebagain besar merupakan wilayah gambut dan rawa Lebak. Gambut jika terjadi kebakaran maka bukan hanya sulit dipadamkan tapi harus memerlukan waktu yang cukup banyak dan menguras tenaga.

Kapolres OKI, AKBP Hendrawan Susanto mengungkapkan, saat ini curah hujan yang terjadi di Kabupaten OKI sudah mulai berkurang dan melihat ke lapangan langsung di lahan gambut permukaan air sudah jauh surut.

Berbagai upaya dilakukan pihaknya dalam mengantisipasi karhutla sejak jauh hari dengan berbagai cara. Mulai dari sosialisasi antisipasi Karhutla melalui media sosial, grup  watshapp, pendekatan langsung kepada masyarakat.

BACA JUGA:Cara Mengatasi Air Asam: Ubah Menjadi Air Minum yang Aman, Begini Proses Filtrasi hingga Netralisasi pH

BACA JUGA:Mual Usai Berolahraga, Yuk Coba Cara Ini Untuk Menghilangkannya

" Karena jika masyarakat membakar lahan dan kebunnya dengan sengaja, itu ada tindak pidana yang akan mereka pertanggung jawaban. Ancaman hukuman tinggi maksimal 10 tahun dan denda Rp10 miliar,"terangnya Sabtu (10/8).

Pihaknya masih bersyukur di OKI masih sering turun hujan dengan intensitas sedang. Meski demikian bentuk upaya preventif, preemtif terus berjalan ia bahkan mengapresiasi perangkat desa dan kecamatan yang sudah peduli terhadap asap dari karhutla.

Masih kata dia, dirinya bahu membahu saling memberikan informasi apabila ada titik api didaerah tersebut dan pihaknya bergerak yang utama dari perangkat desa kecamatan bergerak menuju lokasi titik api,.dibantu Koramil dan Polsek setempat segera mematikan api.

Dirinya berprinsip karhutla 90 persen terjadi karena ulah manusia.

"Makanya jauh-jauh hari sudah mensosialisasikan kepada masyarakat untuk mengantisipasi karhutla dan saya mengapresiasi kerja keras perangkat desa dan kecamatan,"bebernya.

Ada empat poin yang ditekankan dalam proses pemadaman api yakni harus bergerak cepat.

Dalam hal ini kecepatan informasi yang didapat baik dari patroli udara, aplikasi stop karhutla dan informasi yang disampaikan masyarakat cepat disampaikan kepada mereka.

BACA JUGA:Mual Usai Berolahraga, Yuk Coba Cara Ini Untuk Menghilangkannya

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan