https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Kemenag Perkenalkan Skema Tanazul, Solusi Kepadatan Jemaah di Mina

Kementerian Agama Kembali Terapkan Kebijakan Murur dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji 1446 H-Foto: Kemenag-

Proses ini berhasil menyelesaikan perjalanan jemaah dari Muzdalifah ke Mina pada pukul 07.37 waktu setempat, dengan lebih dari 50.000 jemaah Indonesia mengikuti skema ini.

Kebijakan ini terbukti mengurangi kepadatan jemaah di Muzdalifah, sehingga memberikan kenyamanan lebih bagi para jemaah.

Penguatan Skema Safari Wukuf untuk Lansia dan Disabilitas

Selain menerapkan skema murur, Kemenag juga berkomitmen untuk memperkuat skema safari wukuf bagi jemaah lansia dan disabilitas.

Skema ini telah diterapkan dalam dua musim haji terakhir, di mana ratusan jemaah yang berusia lanjut dan penyandang disabilitas telah difasilitasi untuk menjalankan safari wukuf.

Mereka mendapatkan dukungan dalam aspek transportasi, konsumsi, dan akomodasi.

"Kebijakan ini disambut baik oleh jemaah lansia dan disabilitas. Mereka tidak mengalami kelelahan berlebihan saat menjalani puncak ibadah haji dan mendapatkan pelayanan maksimal dari petugas," ungkap Subhan. Meski demikian, pelaksanaan manasik ibadah tetap dilakukan, termasuk melalui skema badal.

Rencana Penerapan Skema Tanazul

Untuk tahun haji mendatang, Subhan mengungkapkan bahwa Kemenag sedang menyiapkan penerapan skema tanazul.

Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan jemaah haji saat mabit (menginap) di tenda Mina.

Dengan skema ini, jemaah yang menginap di hotel dekat area jamarat akan kembali ke hotel setelah selesai menjalani aktivitas di Mina.

“Konsepnya, mereka akan menginap pada malam hari di area terdekat jamarat (tempat lontar jumrah) hingga memenuhi waktu mabit."

"Setelah itu, mereka kembali ke hotel untuk beristirahat. Ini rencana akan diterapkan bagi jemaah yang hotelnya dekat jamarat,” jelas Subhan.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa Kemenag akan mengkaji penyiapan katering bagi jemaah yang kembali ke hotel selama fase mabit di Mina.

Subhan berharap terobosan ini dapat menjadi solusi untuk mengurangi kepadatan tenda di Mina dan memberikan kenyamanan bagi jemaah, tanpa mengabaikan aspek keabsahan manasik haji.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan