https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Bisa Crash Lagi, MotoGP Jepang 2024

BALAP MOTOGP : Dari kiri ke kanan, Pedro Acosta, Jorge Martin, dan Francesco Bagnaia di podium MotoGP Indonesia 2024, Minggu (29/9).-ist-

JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Pembalap Jorge Martin dan Francesco Bagnaia memiliki jarak 21 poin di klasemen pembalap MotoGP 2024. Adanya selisih tersebut terlihat jauh namun di ajang MotoGP dengan sisa lima balapan lagi, gap tersebut jelas terasa mini.

Sebagai contoh, sprint race menghadirkan 12 poin untuk sang pemenang sementara di main race mendapatkan 25 angka. Sepertinya momentum berpihak ke kubu Martin.

Bagnaia sudah tidak memimpin klasemen sejak MotoGP Austria pada pertengahan Agustus 2024.Secara bersamaan, saat itu pulalah terakhir kali rider Ducati Lenovo itu menjadi pemenang lomba.

BACA JUGA:Martinator Peluang Cetak Sejarah, Raih Pole, Start Terdepan di MotoGP Mandalika 2024

BACA JUGA:Siap Road Trip ke MotoGP Mandalika? Cek Dulu Tips Penting dari Auto2000!

Di MotoGP Aragon 2024, Pecco finis di posisi 9 pada sprint race (1 poin) dan gagal menyelesaikan balapan utama. Dia finis di P2 pada sprint race (9) dan main race (20 poin) di MotoGP San Marino 2024. Kemudian di MotoGP Emilia Romagna, pembalap Italia itu memenangi sprint race (12) namun gagal menyelesaikan lomba di main race.

Pecco menang di sprint race (12) pada MotoGP Indonesia 2024 tetapi mentok di peringkat tiga pada balapan utama (16). Secara total, pembalap 27 tahun tersebut mengemas 70 angka dalam empat balapan itu.

Jorge Martin berhasil mengumpulkan 25 poin dan memenangi balapan utama MotoGP Indonesia 2024 tetapi nirpoin dari sprint race. Namun, pembalap Spanyol itu yakin persaingannya dengan Bagnaia akan berlanjut hingga ujung musim.

BACA JUGA: Parade Pembalap Jelang MotoGP Mandalika, Aleix Espargaro Sebutnya Surga, Sirkuit Pemandangan Terindah

BACA JUGA:Motor Listrik Honda Dukung MotoGP Mandalika

"Persaingan MotoGP tak pernah mudah karena saya pikir Pecco punya banyak pengalaman di pundaknya dalam tiga musim terakhir. Dia sanggup memberikan perlawanan keras bahkan di hari buruknya,” ucap Martin.

Diakuinya, mencoba melakukan yang sama. “Mencoba mengendalikannya sedikit, dan bila memungkinkan mengambil poin lebih banyak darinya,” kata Martin. Hal yang menarik dari persaingan menjadi juara dunia musim ini adalah banyaknya crash yang diderita 2 pembalap teratas.

Bagnaia dan Martin tampak bergantian crash dengan total 11 kali mereka berdua bergantian gagal mencetak poin baik di sprint race maupun balapan utama. Keduanya akan crash lagi pada akhir pekan ini di MotoGP Jepang yang bergulir pada 4-6 Oktober 2024. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan