Saat Laka Bawa Uang Rp10 Juta Ternyata Hilang, Ini Harapan Keluarga Korban Laka Tewas di Boom Baru
OLAH TKP. Petugas Unit Gakum Satlantas Polrestabes Palembang melakukan olah TKP beberapa waktu lalu. Foto : ist--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Sudah jatuh tertimpa tangga, pepatah lama itu kini dirasakan oleh keluarga almarhumah Fradita Andini (25), korban lakalantas yang terjadi di Jalan Kolonel Nur Amin Kelurahan Lawang Kidul Kecamatan Ilir Timur (IT)-II pada Sabtu (28/9/2024) sore.
Ternyata, pada saat mengendarai sepeda motor nahas tersebut sepulang dari tempat kerjanya di KSOP Pelabuhan Boom Baru, korban membawa uang tunai sebesar Rp10 juta.
BACA JUGA:3 Anak Kecil Langsung Jadi Yatim Piatu, Ayah Tewas Lakalantas, Ibunya Belum Lama Meninggal Dunia
BACA JUGA:Aksi Ipda Rio Selamatkan Bayi Korban Lakalantas di Banyuasin, Alhamdulillah Tak Luka Serius
Tapi, pada saat insiden itu terjadi tenyata uang yang merupakan uang kantor dan rencananya hendak dia setorkan tersebut raib.
Ini terkuak saat salah seorang kerabatnya bernama Dina (30) bercerita beberapa waktu lalu.
"Dia (korban) sempat bilang mau nyetorkan uang kantor sebelum pergi, uang itu dia simpan di dalam tas tenteng.
Tapi ternyata, tas ini tidak ditemukan, saya sempat tanyakan ke pihak rumah sakit dan polisi mereka juga tidak melihat tas berisi uang tersebut," ungkap Dina.
Lantaran tas yang juga berisi identitas seperti SIM, KTP dan kartu ATM milik korban tersebut raib awalnya petugas kepolisian sempat kesulitan untuk mengungkap identitas korban.
Beruntung, ponsel android milik korban tidak ikut hilang saat dibuka menggunakan sidik jari korban ditemukan foto KTP.
"Mewakili keluarga korban, kami mohon siapapun yang baik dengan sengaja ataupin tidak sengaja menemukan dompet korban tolong agar dikembalikan.
Kami saat ini sedang berduka, jangan ditambah lagi kesedihan kami," pinta Dita dengan nada bicara mengiba, kemarin (1/10).
Saat ini jenazah korban telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kandang Kawat.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa lakalantas yang diakibatkan oleh truk bertonase berat yang kerap melintas di ruas jalan umum di Palembang kembali lagi terjadi dan mengakibatkan korban jiwa.