https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Peringkat Kredit Indonesia Naik, Begini Proyeksi Pertumbuhan 2024

Pada 30 September 2024, Rating and Investment Information, Inc. (R&I) mengafirmasi Sovereign Credit Rating (SCR) Indonesia pada level BBB+, dua tingkat di atas investment grade, dengan outlook positif. -Foto: Bank Indonesia-

JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Pada 30 September 2024, Rating and Investment Information, Inc. (R&I) mengafirmasi Sovereign Credit Rating (SCR) Indonesia pada level BBB+, dua tingkat di atas investment grade, dengan outlook positif.

Keputusan ini didasarkan pada keyakinan R&I bahwa fundamental ekonomi Indonesia yang kuat akan terus berlanjut, dengan stabilitas eksternal terjaga, defisit fiskal terkendali, serta rasio utang pemerintah yang rendah.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyambut baik afirmasi tersebut dan menyatakan bahwa keputusan R&I mencerminkan kepercayaan internasional yang tinggi terhadap stabilitas makroekonomi Indonesia, sistem keuangan yang solid, serta prospek pertumbuhan ekonomi jangka menengah yang menjanjikan.

"Di tengah ketidakpastian global, terutama pada awal 2024, sinergi kuat antara Bank Indonesia, Pemerintah, dan Otoritas Jasa Keuangan menjadi kunci kepercayaan ini."

BACA JUGA:Loker Terbaru Nih! Bank BTN Buka Rekrutmen RLDP, Peluang Karir di Berbagai Wilayah Indonesia, Cek Di Sini Yuk

BACA JUGA:15 Bank Bangkrut di Indonesia Sepanjang 2024 dan Alasannya

"Ke depan, kami akan terus memantau perkembangan ekonomi dan keuangan global serta mengambil langkah-langkah kebijakan yang diperlukan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan," jelas Perry.

Menurut proyeksi R&I, ekonomi Indonesia diperkirakan akan tumbuh stabil pada paruh kedua 2024, dengan total pertumbuhan sepanjang tahun di kisaran 5%, sesuai dengan perkiraan Bank Indonesia yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,7% hingga 5,5%.

Stabilitas harga juga diperkirakan akan tetap terjaga berkat kebijakan moneter disiplin dari Bank Indonesia serta kerja sama dengan Pemerintah melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID).

Dari segi ketahanan eksternal, defisit transaksi berjalan diperkirakan akan berada di kisaran 1% dari PDB.

BACA JUGA:BRI Raih Predikat Bank Terbesar Versi Fortune Indonesia 100 dan Southeast Asia 500 Tahun 2024

BACA JUGA:Kembali Cetak Prestasi! Bank Indonesia Diganjar Penghargaan di Ajang GIFA 2024

Sementara itu, komitmen Pemerintah dalam menjaga disiplin fiskal tetap tinggi, terutama di awal masa pemerintahan baru, dengan target defisit fiskal di bawah 3% dari PDB.

Sebelumnya, pada 25 Juli 2023, R&I telah meningkatkan outlook Indonesia dari stabil menjadi positif dan menegaskan peringkat BBB+, dua tingkat di atas status investment grade.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan