Modal Finansial Besar, Bikin Peserta Pilkada Lebih Percaya Diri Hadapi Proses Politik Penuh Tantangan
Bagindo Togar-foto: net-
SUMATERAEKSPRES.IDTRAFFIC website e-LHKPN Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, meningkat jelang penetapan pasangan calon peserta Pilkada Serentak 2024. Publik penasaran ingin mengetahui jumlah harta kekayaan bakal pasangan calon (bapaslon) kepala dan wakil kepala daerah.
Sebab bapaslon tersebut harus melaporkan jumlah dan sumber harta kekayaan, sebagai salah satu persyaratan agar bisa mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Untuk pilkada serentak se-Sumsel tahun 2024 ini, bakal calon bupati Musi Banyuasin, Lucianty menjadi yang terkaya.
Total harta kekayaannya Rp490.742.827.911 (Rp490,7 miliar), atau hampir Rp0,5 triliun. “Dengan kekayaan sebesar itu, bukan hanya menjadi modal finansial. Tapi juga memberikan dampak psikologis, membuat calon merasa lebih percaya diri,” ujar pengamat politik Bagindo Togar, Jumat, 20 September.
Sebab, dia akan menghadapi proses politik yang penuh dengan tantangan. Karena, dalam kontestasi politik seperti Pilkada, aspek kapitalisasi memang tidak bisa dihindari. "Biaya kampanye, konsolidasi dengan partai politik, pengorganisasian tim pemenangan, hingga publikasi media, tentu membutuhkan dana yang sangat besar," kata Bagindo.
BACA JUGA:Pengundian Nomor Urut Paslon Pilkada Palembang, KPU Batasi Massa Hingga 50 Orang, Ini Kata KPU!
Bagindo mencontohkan Lucianty. Dengan kekayaan hampir setengah triliun rupiah, dianggap kemampuan finansialnya jauh melampaui kebutuhan kampanye pada umumnya. Seperti biaya sosialisasi awal, dukungan partai politik, hingga biaya kampanye.
Belum lagi berbagai kebutuhan seperti pembentukan relawan, konsultan politik. “Hingga biaya upeti untuk pihak-pihak tertentu, demi memperkuat legitimasi politik pascapilkada, juga masuk dalam daftar pengeluaran yang harus diantisipasi oleh calon kepala daerah,” ulas Bagindo.
Yang menarik perhatiannya, bukan hanya kesiapan finansial. Tapi bagaimana dia merespon tantangan finansial yang ada. “APBD Kabupaten Muba itu besar, mencapai Rp4,2 triliun. Ini yang dilihat sebagai potensi besar oleh para calon," duga Togar.
Karena itu, lanjut Bagindo, butuh komitmen dari kepala daerah, dengan APBD sebesar itu. Harus bisa meyakinkan masyarakat bahwa mampu membawa perubahan yang signifikan di Muba. Untuk pemerataan pembangunan hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat.
BACA JUGA:Tok, Palembang 1.241.196 Mata Pilih, Ogan Ilir-Lahat Pleno DPT Pilkada 2024 Hari Ini
BACA JUGA:Prima Salam. Tokoh Muda Partai Gerindra Siap Menyongsong Pilkada Palembang
Menurut Togar, masyarakat Muba mendambakan pemimpin yang mampu membawa kemajuan bagi daerahnya. dengan potensi anggaran yang sangat besar. "Masyarakat harus bijak dalam menentukan pilihan,” imbaunya.
Secara keseluruhan untuk pilkada se-Sumsel, sambung Bagindo, kesiapan semua bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah, tidak bisa diragukan. Baik dari segi prosedural, mental, maupun finansial.