https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Fokus Latihan, Jauhi Keramaian dan Godaan Handphone

JUARA NASIONAL: Kafilah Sumsel yang menjadi juara nasional pada cabang Fahmil Quran Putri di MTQ Nasional XXX di Samarinda, Kaltim, Bahjatun Mahmudah, Clara Assadin, dan Wanda Hamidah. -FOTO: KRIS SAMIAJI/SUMEKs-

“Kalau tidak juara satu tidak apa-apa lah ya," kata Bahja, mengulang ucapannya kala itu kepada dua rekan satu timnya. Ucapan itu ternyata ditentang, Clara yang juga anggota tim mereka. 

Clara merasa jika sudah sampai di titik tersebut (final), kepalang tanggung mereka harus menjadi juara pertama. Melihat antusiasme dan semangat rekan satu tim, Bahja yang juga menjadi juru bicara tim, ikut terpantik energi dan semangatnya. 

Selain usaha yang terus ditambah, doa juga tak pernah lepas dari lisan mereka. “Bukan hanya doa dari kami pribadi, tapi ada doa dari teman dan masyarakat Sumsel yang mendorong kami bisa menjadi juara 1," imbuhnya.

Menjadi juara di cabang Fahmil Quran tim Putri, Bahja mengatakan bahwa mereka melakukan pelatihan secara mandiri. Selain juga ada fasilitas pelatihan khusus dari Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Sumsel. 

"Alhamdulillah, untuk prestasi ditingkat nasional ini, kali pertama," ucapnya terharu. Soal kunci sukses meraih prestasi ini, dia mengatakan bahwa semua sudah ada takarannya dan menyerahkan semua kepada takdir. 

BACA JUGA:Prestasi Kafilah Sumsel di MTQ Nasional XXX 2024: Terbaik di Luar Jawa, Berikut Nama Para Peraih Medali!

BACA JUGA:Sumsel Ukir Sejarah, 5 Besar MTQ Nasional

Tidak ada kunci khusus, kecuali usaha keras disertai doa. “Tim fahmil provinsi lainnya memiliki modal yang sama, yaitu doa dan usaha, selebihnya perihal takdir," ujarnya merendah.

Soal mengatur waktu latihan, secara pribadi dirinya tidak terlalu pusing. Sehari-harinya, Bahja dan timnya sudah biasa disibukkan untuk belajar fahmil.]

Apalagi jadwal masuk perkuliahan baru di bulan Oktober nanti, jadi banyak waktu luang buat fokus ke fahmil. “Satu lagi, biar fokus dan konsisten, kami menjauhi keramaian, serta menjauhi dari godaan handphone,” ungkapnya.

Soal dukungan keluarga, diakuinya sangat besar. Termasuk juga dari orang sekitar mereka, sangat mendukung ketiganya untuk ikut Fahmil Quran tersebut. “Saya sudah memasuki ranah MTQ sejak kelas 2 MI, namun khusus untuk Cabang MFQ (Musabaqah Fahmil Qur’an) baru kelas 7 MTs," pungkasnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan