Sumsel Ukir Sejarah, 5 Besar MTQ Nasional
PERINGKAT 5: Kafilah Sumsel raih peringkat 5 nasional pada MTQN XXX Samarinda.-foto: ist-
SAMARINDA , SUMATERAEKSPRES.ID - Kafilah MTQ Sumatera Selatan (Sumsel) menorehkan sejarah baru. Pada perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) XXX 2024 di Samarinda, Kalimantan Timur, untuk pertama kalinya Sumsel masuk peringkat 5 besar nasional.
"Semua berkat rahmat dan ridho Allah SWT. Sumsel masuk 5 besar. Ini pertama dalam sejarah per-MTQ-an nasional," ungkap Ketua Harian LPTQ Sumsel, Drs KH Mudrik Qori MA, kemarin (15/9).
Prestasi ini juga diraih karena kerja keras seluruh peserta kafilah Sumsel, pelatih, dan official. Juga karena dukungan penuh Pemprov Sumsel. pengurus LPTQ Sumsel dan support semua pihak.
“Kita berhadapan dengan kafilah-kafilah yang hebat, selama ini mereka merajai 10 besar dan 5 besar. Tapi berkat rahmat dan ridho Allah SWT, kita bisa masuk 5 besar kali ini," tutur Mudir Ponpes Al-Ittifaqiah Indralaya ini.
Menurut Mudrik, ada 3 kunci di balik suksesnya kafilah Sumsel masuk 5 besar MTQN XXX Samarinda tahun ini. Pertama, hakim-hakim berkualitas yang menghasilkan juara-juara di tingkat kabupaten/kota dan provinsi Sumsel. Sehingga mampu menjaring peserta-peserta berkualitas yang siap dan mampu bersaing di tingkat nasional.
BACA JUGA:Keren, Sumsel Bikin Sejarah Raih 2 Juara MTQ Nasional 2024, Cabang Fahmil Putra-Putri
BACA JUGA:MTQ Nasional ke-30 Kalimantan Timur jadi Simbol Awal Peradaban Baru
Sejak jauh hari sudah dilakukan pembinaan kepada para hakim dewan juri mulai dari tingkat kota/kabupaten. Kedua, pembinaan melalui berbagai pola. Mulai dari pertemuan online lewat zoom meeting. Kemudian, training center (TC) offline atau pembinaan secara bertemu langsung di satu tempat dan waktu bersamaan. Serta pola training camp.
"Training camp itu sifatnya tidak terpusat di satu waktu dan tempat. Tetapi mereka kita titipkan di pesantren-pesantren yang ahli di bidangnya dibimbing guru-guru tertentu," ujar Mudrik. Bahkan ada juga yang dititipkan di rumah-rumah sang guru demi memaksimalkan pengajaran dan kemampuan.
Training camp tersebut berlangsung tidak lama setelah MTQ provinsi sampai mendekati keberangkatan ke ajang MTQ Nasional di Samarinda. Pola training camp tersebut, diakui KH Mudrik sebagai kunci yang banyak menolong dalam pembinaan para peserta kafilah Sumsel yang berlaga di MTQN XXX.
"Namun, pembinaan yang kita lakukan sejauh ini sebenarnya masih belum cukup ideal. Karena pembinaan TC terpusat yang umumnya sampai 15 kali, tapi kita hanya 2 kali," ungkapnya.
Untuk itu, kedepan pembianaan melalui TC terpusat harus ditingkatkan. Untuk itu, harus didukung support anggaran dari pemerintah. Mudrik menambahkan, persaingan para kafilah dengan provinsi lain diakuinya sangat luar biasa.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Apresiasi Penggunaan Teknologi Digital di MTQ Nasional ke-30