https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Sektor UMKM Harus Kreatif dan Masih Berjuang Sendiri, Merasa Baru Dilirik Pemerintah setelah Menang Lomba

PELAKU UMKM : Pelaku UMKM di Palembang, Novi Risdayanti dengan brand Doyan Kitchen, dan Pipit Permatasari, dengan brand Bake House. FOTO: AGUSTINA/ARDILA/SUMEKS--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID -  Sektor ekonomi kreatif diklaim menjadi salah satu yang diperhatikan pemerintah untuk dikembangkan Sementara pelaku ekonomi kreatif, mengaku untuk membesarkan usahanya harus berjuang sendiri. 

"UMKM ini permasalahannya di pemasaran saja. Pelaku UMKM mungkin diberikan pelatihan, tetapi sering tidak berkelanjutan," ucap Owner Doyan Kitchen, Novi Risdayanti, kepada Sumatera Ekspres, Senin, 16 September 2024.

BACA JUGA:Dorong Kemajuan UMKM dan Ekonomi Kreatif, Inovasi UMKM Harus Lebih Banyak

BACA JUGA: BERDAYAKAN UMKM

Selain itu, lanjut Novi, pemerintah biasanya baru melirik usaha micro, kecil, dan menengah (UMKM) yang sudah punya prestasi. “Makanya penting berusaha dan berjuang sendiri,” tukassnya.

Novi sendiri, merintis usahanya sejak akhir tahun 2020. Dengan brand Doyan Kitchen, dia memasarkan produk mie kelor, keripik bayam Brazil, hingga wedang kelor. 

Meski terbilang baru, Novi bisa dibilang gercep (gerak cepat) dalam memperluas dan membesarkan produknya lewat berbagai lomba. 

"Saya mengikuti berbagai lomba, seperti menang Lomba Toga tahun 2022, kreasi bayam brazil sekarang jadi keripik, tahun 2023 tema stunting saya buat mi kelor," sampainya.

Kemudian tahun 2023 di Kementrian Koperasi RI, ikut 2 kategori lomba yaitu agrobisnis. Menjadi 10 terbaik Entrepreneur Development 2023. "Makanya produk kita langsung masuk ke supermarket tanpa kurasi dibantu kementerian," bebernya. 

Lulus program Mikro Mandiri di Kementrian Koperasi RI, dirinya diajukan ikut DBS Singapore tingkat Asia. Berhasil masuk 20 UMKM terbaik  tingkat Asia. 

Di 2024 ini, sudah lumayan banyak lomba yang dikutinya. "Setidaknya saya juga bisa mendapatkan bantuan uang, bootcamp, barcode, peralatan, dan lainnya,” bebernya. 

Efek ikut lomba juga membantu dalam pemasaran. Contohnya saat menang kompetesi Entrepreneur Development 2023 Kementerian Koperasi RI. “Pemasaran produk dibantu ke Malang, Bali, Mataram, Lombok,” pungkasnya.

Sementara itu berbeda bagi Pipit Permatasari, faktornya dalam mengembangkan usaha kuliernya. Memiliki pengalaman menjadi chef di beberapa negara seperti Dubai, Afrika dan beberapa negara lain, bahkan chef on boarding Maskapai Garuda Indonesia, yang menjadi modalnya.

Lulusan  Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) NHI Bandung ini, menceritakan, sebelumnya dia pernah bekerja di hotel yang ada di Dubai, selama tiga tahun. Setelah itu, ia menjadi chef on board di Garuda Indonesia, dan kerja di Afrika bersama suami. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan